Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buka Pesparawi Ambon, Jokowi Tekankan Kebinekaan & Harmoni

Presiden menambahkan keindahan bukan karena menyanyikan dengan nada yang sama tetapi keindahan justru tercipta dari keragaman dalam harmoni. Ketika keragaman itu berpadu menjadi sebuah harmoni dan kesatuan maka yang dihasilkan adalah kekuatan yang tanpa batas.
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Antara
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo secara meresmikan Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XI di Ambon Maluku Selasa (6/10/2015) malam.

Dalam sambutannya Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana menjelaskan bahwa hidup dengan semangat kebinekaan, sama halnya dengan paduan suara, ada jenis suara bass, tenor, sopran, dan alto.

"Walaupun berbeda-beda, tapi ketika semuanya menyanyi lagu yang sama, hasilnya adalah harmoni," ujar Presiden dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit.

Presiden menambahkan keindahan bukan karena menyanyikan dengan nada yang sama tetapi keindahan justru tercipta dari keragaman dalam harmoni. Ketika keragaman itu berpadu menjadi sebuah harmoni dan kesatuan maka yang dihasilkan adalah kekuatan yang tanpa batas.

Oleh sebab itu, lanjut Presiden apabila semua umat beragama bersatu otomatis segala persoalan kebangsaan yang sedang dan akan dihadapi seperti perlambatan ekonomi global dengan mudah dilalui. "Kita harus optimis menghadapi masa depan," ujar Presiden.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Maluku Said Assagaf.

Presiden menyampaikan bahwa Pesparawi Nasional ke-XI di kota Ambon tahun ini bukan semata-mata pesta paduan suara, tetapi merupakan momentum untuk menegaskan kembali seruan bersama kepada seluruh anak bangsa, bahwa dalam hidup berbangsa dan bernegara hidup kita harus berbuah.

"Hidup kita harus seperti pohon yang menghasilkan buah yang berbiji," tutur Presiden.

Buah tersebut adalah komitmen dan kesadaran religius untuk selalu mengingat jatidiri sebagai bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper