Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menurut Ahok, Ini Cara Terbaik Atasi Kemacetan

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai upaya pembatasan kendaraan pribadi di Jakarta lebih baik melalui penerapan sistem jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP).
ERP di Singapura/lta.gov.sg
ERP di Singapura/lta.gov.sg

Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai upaya pembatasan kendaraan pribadi di Jakarta lebih baik melalui penerapan sistem jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP).

"Saya pikir, untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi di wilayah DKI Jakarta sebaiknya menggunakan sistem ERP, bukan sistem ganjil genap untuk plat nomor kendaraan," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (1/10/2015).

Menurut Ahok, sistem ganjil genap yang telah lebih dulu diberlakukan di sejumlah kota di dunia saat ini masih kurang efektif mengatasi kemacetan.

"Penerapan sistem ganjil genap di negara-negara lain tidak berjalan dengan baik, sehingga tidak bisa mengatasi kemacetan. Oleh karena itu, saya lebih mendorong agar di Jakarta pakai sistem ERP saja," ujar Ahok.

Meski sudah menyusun rencana dan melakukan uji coba, mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku tidak dapat memastikan waktu pemberlakuan sistem ERP secara efektif di sejumlah ruas jalan di Jakarta.

"Memang seharusnya lelang untuk penerapan ERP sudah dilakukan tahun ini. Namun, sampai sekarang saya masih belum mendapatkan laporan dari Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI," ujar Ahok.

Dua perusahaan asing telah melakukan uji coba mesin ERP di dua ruas jalan yang berbeda di Jakarta, yakni di Jalan Jenderal Sudirman oleh Kapsch asal Swedia dan di Jalan Rasuna Said, Kuningan oleh Q-Free asal Norwegia.

Berdasarkan hasil evaluasi sementara, kendala yang dihadapi yaitu masih banyak kendaraan bermotor yang menggunakan pelat nomor hasil modifikasi, sehingga tidak dapat teridentifikasi oleh mesin ERP.

Rencananya, area penerapan ERP akan dibagi menjadi tiga. Area I meliputi Blok M-Stasiun Kota, Jalan Gatot Subroto (Kuningan-Senayan), Jalan Rasuna Said-Tendean, Tendean-Blok M, serta Jalan Asia Afrika-Pejompongan.

Area II, yakni Dukuh Atas-Manggarai-Matraman-Gunung Sahari serta Jatinegara-Kampung Melayu-Casablanca-Jalan Prof dr.Satrio-Tanah Abang. Sedangkan, Area III terdiri dari Grogol-Roxi-Harmoni, Tomang-Harmoni-Pasar Baru, Cempaka Putih-Senen-Gambir, Cawang -Pluit -Tanjung Priok, Cawang-Tanjung Priok dan Sunter-Kemayoran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper