Bisnis.com, DEPOK- Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat mengakui sosialisasi pemilihan kepala daerah di delapan kabupaten dan kota di wilayahnya belum maksimal.
"Masing-masing pasangan calon memang belum bergerak semuanya. Jadi mungkin saja para calon menyimpan energinya untuk waktu yang cocok buat mengenalkan diri," ujar Sekretaris KPU Jabar, Heri Suherman di Depok, Rabu (30/9).
Di Jawa Barat terdapat delapan daerah yang mengikuti pilkada serentak antara lain Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Indramayu dan Kota Depok.
Adapun, kata dia, pasangan calon yang berkampanye secara diam-diam sedang menjadi tren di Jawa Barat. Namun, mendekati hari H pencoblosan, pola kampanye pasangan calon diprediksi bakal berubah.
"Mereka ini masih menyimpan tenaga untuk kapan waktunya kampanye yang tepat. Kalau dari sekarang-sekarang sudah kampanye mereka nanti kehabisan energi," ujarnya.
Dia mengakui tingkat partisipasi pemilih di Depok sangat rendah seiring pada Pilkada Depok 2010 angka golput mencapai sekitar 45%. Hal itu disebabkan warga Depok tidak memiliki keinginan memajukan Depok sendiri.
"Warga juga banyak yang menjadikan Depok hanya tempat tinggal belaka, sementara kesehariannya mereka hidup di Jakarta," ujarnyam
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar seluruh elemen bisa meningkatkan rasa pedulinya pada Pilkada Depok 2015. Sebabnya, KPU bukan satu-satunya lembaga yang harus bertanggung jawab atas rendahnya angak partisipasi Pilkada Depok.
"KPU ini kan lembaga penyelenggara Pilkada. Jadi diharapkan warga dan pemerintahnya sama-sama membangun Depok," katanya.