Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK INDONESIA: Penyaluran Kredit di Subar Melambat

Bank Indonesia mencatat pertumbuhan penyaluran kredit perbankan di Sumatera Barat (Sumbar) pada triwulan II 2015 melambat seiring dengan terjadinya perlambatan ekonomi global.
Kantor Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Kantor Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, PADANG -  Bank Indonesia mencatat pertumbuhan penyaluran kredit perbankan di Sumatera Barat (Sumbar) pada triwulan II 2015 melambat seiring dengan terjadinya perlambatan ekonomi global.

"Laju pertumbuhan penyaluran kredit sedikit melambat dari 13,9 persen pada triwulan I 2015 menjadi 13,4 persen pada triwulan II 2015," kata Kepala Perwakilan BI Sumbar Puji Atmoko di Padang, Selasa (29/9/2015).

Menurut dia berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan kredit tersebut terjadi pada kredit produktif seperti kredit investasi yang turun dari 23,6 persen pada triwulan I menjadi 23,0 persen pada triwulan II.

" Sementara perlambatan kredit modal kerja dari 11,7 persen turun menjadi 9,0 persen," kata dia.

Pada sisi lain ia melihat di tengah perlambatan ekonomi dan melemahnya nilai tukar rupiah, sejumlah pengusaha menahan pengembangan usahanya terutama dalam bentuk investasi.

Namun, perlambatan kredit sedikit tertahan akibat pertumbuhan kredit konsumsi yang meningkat dari 11,9 persen menjadi 13,3 persen, didorong meningkatnya konsumsi masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, lanjut dia.

Puji menyampaikan melihat pangsa pasar, pertumbuhan kredit perbankan Sumbar dipengaruhi oleh pergerakan kredit konsumsi mengingat porsi kredit tersebut yang sangat tinggi mencapai 43,9 persen dari total kredit.

Sedangkan total kredit produktif seperti investasi dan modal kerja hanya sekitar 56,1 persen, pangsa pasarnya di Sumbar relatif kecil dibandingkan mayoritas provinsi di Sumatera yang mencapai lebih dari 70 persen, lanjut dia .

Hal ini mengindikasikan bahwa peran kredit dalam mendukung investasi dan percepatan pertumbuhan ekonomi di Sumbar masih relatif terbatas, ujarnya.

Anggota Komisi III DPRD Sumbar Afrizal menyampaikan pemerintah telah mendirikan lembaga penjamin kredit daerah (Jamkrida) sebagai instansi yang menjamin kredit bagi usaha kecil dan menengah yang mengajukan pinjaman modal ke bank.

"Kami akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja PT Jamkrida Sumbar," ujarnya.

Menurutnya, tujuan pendirian PT Jamkrida untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses kredit dari perbankan.

Selama masyarakat tersebut potensial dan prospek usahanya baik, tidak ada alasan untuk tidak memberi pinjaman, kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper