Kabar24.com, JAKARTA -- Untuk melindungi masa depan anak bangsa, United Nation Education, Science, Culture and Communication Organization (UNESCO) berkomitmen untuk menciptakan sekolah aman bagi negara-negara rawan bencana, salah satunya Indonesia.
Programme Officer Disaster Risk Reduction and Indian Ocean Tsunami Information Center UNESCO, Ardito M. Kodijat mengatakan, saat ini terdapat 26 negara yang telah berkomitmen bersama UNESCO dalam program World wide Initiative Safe School (WISS) atau inisiatif global untuk sekolah aman.
"Keamanan sekolah adalah tanggung jawab moral kita. Tidak ada yang mau anak-anak cidera dikarenakan runtuhnya infrastruktur sekolah karena bencana," ujar Ardito dalam konferensi nasional sekolah aman 2015, Selasa (29/9/2015).
Menurutnya, sekolah mempunyai peran penting dalam komunitas masyarakat setempat serta menjadi kunci dalam mempromosikan budaya keselamatan.
"Sekolah punya kapasitas transfer pengetahuan dan pembelajaran yang sangat tinggi, tempat belajar dan mendidik keluarga dan komunitas mereka tentang cara untuk mengurangi risiko dan lebih tahan terhadap bencana," paparnya.
Selain itu, kata Ardito, pemerintah harus melindungi investasi infrastruktur publik yang kritis seperti sekolah yang merupakan investasi dalam membangun masyarakat tangguh.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengurangan Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PRB BNPB) Lilik Kurniawan mengatakan bahwa Indonesia tidak perlu mengadaptasi bentuk penanggulangan bencana dari negara lain, karena setiap daerah memiliki karalteristik dan potensi bencana yang berbeda-beda sehingga tidak cocok diterapkan di berbagai daerah lain.
"Harus ada standar penanggulangan nasional sendiri, sekolah yang aman di Indonesia itu seperti apa. Kalau punya standar nasional yang lebih baik kan bisa kita angkat jadi ISO," ujar Lilik.