Bisnis.com, JAKARTA—Partai Golkar mengkhawatirkan krisis ekonomi yang ditandai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) akan berujung pada krisis kepercayaan dan krisis politik yang membahayakan.
Menurut Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo perkembangan ekonomi yang kian memburuk merupakan perkembangan serius. Apalagi, ujarnya, ancaman PHK sudah di depan mata dan pengangguran terjadi di mana-mana.
“Rakyat sudah apatis melihat keadaan sekarang ini, yang serba sulit dan susah. Golkar khawatir, kalau krisis ekonomi ini tidak cepat diatasi, krisis ekonomi yang terjadi sekarang ini akan berubah jadi krisis kepercayaan dan krisis politik yang membahayakan pemerintah,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (29/9/2015).
Bambang juga mengkritik politik bagi-bagi kekuasaan oleh Presiden Jokowi kepada orang-orang yang kritis dan bekas tim suksesnya di Pilpres 2014 lalu.
Menurutnya langkah itu hanya akan menumpulkan daya kritis dan pengawasan masyarakat terhadap jalannya pemerintahan.
‘’Lemahnya kritik dari masyarakat ini tentu akan merugikan pemerintah sendiri karena tanpa disadari, krisis ekonomi akan makin bertambah parah dan kalau tidak cepat diatasi, bisa berubah jadi krisis kepercayaan dan krisis politik,’’ ujarnya.
Menurut Bambang, ketidakharmonisan kabinet juga telah menjadi tontonan publik. Untuk itu, dia mengingatkan bahwa disharmoni di kabinet telah membentuk persepsi negatif tentang target dan fokus pemerintah sekarang ini.
"Persepsi negatif itu menyebabkan ekonomi kita makin memburuk. Banyak orang mengatakan, enggak usah didorong-dorong, pemerintahan ini akan tumbang sendiri,’’ ujarnya.