Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembunuhan Aktivis Penolak Tambang: 18 Orang Jadi Tersangka

Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Fadly Munzir Ismail mengatakan pihaknya telah menetapkan 18 tersangka untuk kasus pembunuhan aktivitis penolak tambang, Salim alias Kancil.
Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9)./Antara-Ari Bowo Sucipto
Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9)./Antara-Ari Bowo Sucipto

Kabar24.com, LUMAJANG- Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Fadly Munzir Ismail mengatakan pihaknya telah menetapkan 18 tersangka terkait dengan kasus penganiayaan dan pembunuhan yang terjadi di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Sampai saat ini, kami sudah mengamankan dan menetapkan 18 tersangka dalam kasus tersebut," kata Fadly, Senin (28/9/2015).

Seperti diberitakan sebelumnya, dua warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, diduga menjadi korban penganiayaan, pada Sabtu (26/9/2015). Aksi kekerasan ini menimbulkan satu korban tewas dan satu orang kritis. Korban tewas adalah Salim, 52, alias Kancil warga Dusun Krajan II.

Sedangkan korban kritis adalah Tosan, 51 tahun, warga Dusun Persil. Kedua korban kekerasan ini dikenal sebagai warga penolak tambang pasir di pesisir Pantai Watu Pecak. Keduanya dihajar di tempat terpisah berjarak tiga kilometer satu sama lain.

SIMAK: Penolak Tambang Dibunuh, Polisi Amankan 10 Orang

Fadly menuturkan jumlah tersangka kemungkinan bisa bertambah sesuai dengan hasil penyidikan dan penyelidikan anggotanya yang ada di lapangan. Ke-18 tersangka mempunyai peran yang berbeda.

"Masing-masing mempunyai peran yang berbeda-beda, mulai mengajak, memerintahkan, memukul, melempar, hingga menyetrum korban," ucap Fadly.

Menurut Fadly, pihaknya telah menangkap otak dan penggerak kejadian tersebut.

"Di antara 18 orang yang kami amankan, ada otak dan penggeraknya," katanya. Fadly tidak menyebutkan siapa otak dan penggerak penganiayaan dan pembunuhan itu.

"Kami lihat nanti lebih lanjut, siapakah aktor intelektualnya. Apa yang di ada di antaranya 18 orang tersebut atau berkembang ke yang lain," tegasnya.

Fadly berujar, pihaknya berkonsentrasi menangani kasus tersebut. Dia meminta agar masyarakat mempercayakan kasus ini kepada polisi.

"Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk terus mengungkap sampai tuntas," ucapnya.

Terkait dengan kasus penganiayaan dan pembunuhan ini, polisi mengamankan 36 orang di Polres Lumajang. Sebanyak 18 dari 36 orang tersebut kemudian dijadikan tersangka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper