Bisnis.com,JAKARTA—Seekor anak gajah Sumatra berjenis kelamin jantan telah lahir pada 22 September lalu di Conservation Response Unit (CRU) Tangkahan, Sumatra Utara.
Anak gajah dari induk bernama Agustin ini merupakan yang ketiga pada tahun ini setelah dua kelahiran sebelumnya pada Juli dan awal September lalu.
Dengan adanya kelahiran anak gajah ini, jumlah gajah jinak di CRU Tangkahan saat ini menjadi 10 ekor, yaitu 8 ekor betina dan 2 ekor jantan.
Kelahiran-kelahiran anak gajah ini membuktikan bahwa lingkungan pendukung populasi gajah jinak di CRU Tangkahan dalam keadaan kondusif. Salah satu indikator populasi satwa liar telah terhabituasi dengan lingkungannya adalah adanya proses reproduksi dalam populasi satwa tersebut.
Dengan lahirnya anak gajah ini, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Andi Basrul mengharapkan seluruh pihak, baik lembaga pemerintah, lembaga nonpemerintah, serta masyarakat, dapat berkontribusi dan partisipasi aktif untuk mendukung upaya Balai Besar TNGL dalam konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
“Sesuai dengan pasal 4 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 bahwa Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya merupakan tanggung jawab dan kewajiban Pemerintah serta masyarakat,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Sabtu (26/9/2015).
Selanjutnya, Balai Besar TNGL bersama Yayasan CRU Tangkahan dan Vesswic terus melalukan pengawasan intensif terhadap anak-anak gajah yang baru lahir di Tangkahan mengingat kondisinya masih sangat rendah.
“Harapannya, ketiga anak gajah tersebut dapat bertahan hidup sampai dengan dewasa, sehingga dapat menambah prestasi kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam bidang konservasi satwa liar dilindungi,” ujar Andi.