Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Prancis Laurent Fabius dan membahas sejumlah isu penting terkait iklim, ketenagakerjaan, kerja sama ekonomi serta bebas visa kunjungan bagi WNI ke negara-negara Schengen.
Pertemuan bilateral ini digelar sela-sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-70 di New York, Amerika Serikat, Sabtu (26/9/2015).
Pertemuan membahas sejumlah isu yang menjadi kepentingan bersama, seperti persiapan pelaksanaan COP-21 UNFCCC (Conference of Parties ke 21 United Nations Framework Convention on Climate Change) yang akan digelar di Paris pada akhir 2015.
Menlu Prancis mengapresiasi Indonesia yang telah menyampaikan INDC (Intended National Determined Contribution)kepada UNFCCC pada tanggal 24 September 2015.
“Penyampaian INDC kepada UNFCC merupakan kontribusi nyata Indonesia sebagai negara non-Annex dalam upaya mengatasi perubahan iklim,” kata Retno dalam rilisnya, Minggu (27/9/2015) malam.
Terkait persiapan pelakasanaan COP-21, Menlu Prancis menyampaikan rencana untuk mengundang para kepala negara dan pemerintahan hadir pada COP-21 UNFCCC tanggal 30 November 2015.
Selain itu, guna memfasilitasi tercapainya kesepakatan pada COP-21, Perancis berencana untuk melaksanakan pertemuan pre-COP beberapa saat sebelum pelaksanaan COP-21.
Kemudian, kedua Menlu juga membahas berbagai perkembangan kerja sama ekonomi. Menlu RI menyampaikan keprihatinan karena adanya pandangan di Prancis terkait CPO Indonesia yang dipandang tidak ramah lingkungan.
Kedua Menlu sepakat untuk Indonesia secara terus menerus melakukan diseminasi informasi mengenai sustainable palm oil di Indonesia, termasuk pada kesempatan pertemuan COP-21 UNFCCC.
Di bidang tenaga kerja, Menlu Prancis menawarkan peluang bagi WNI untuk kerja di Perancis dalam kerangka internship untuk jangka waktu tertentu.
Usulan kerja sama ini dilakukan secara resiprositas, sehingga warga negara Perancis juga dapat kerja sebagai intern di perusahaan-perusahaan Prancis di Indonesia.
Secara khusus, Menlu RI meminta dukungan Prancis terhadap upaya Indonesia untuk mendapatkan fasilitas bebas visa kunjungan singkat bagi warganegara Indonesia ke Negara-negara Schengen. Prancis termasuk salah satu negara yang menyampaikan dukungan saat isu ini dibahas di Komisi Uni Eropa.
Sebagai informasi, hubungan perdagangan Indonesia-Prancis mencapai US$ 2,35 miliar pada 2014. Nilai investasi langsung Perancis di Indonesia mencapai US$200 juta dan jumlah wisatawan Prancis ke Indonesia mencapai 194.667 orang, sedangkan jumlah WNI di Prancis mencapai 6.049 orang.