Kabar24.com, MINA - Putra Mahkota Mohammed bin Naif bin Abdul Aziz, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri serta Ketua Komite Haji Agung, Jumat (25/9/2015) malam mengunjungi Grand Mufti dari kerajaan Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah al-Sheikh dan beberapa anggota ulama senior atau cendekiawan muslim di Mina.
Grand Mufti menyambut putra mahkota dan menekankan bahwa kunjungan tersebut membuktikan adanya kohesi antara pemimpin dan ulama. Dalam pertemuan tersebut, para ulama menyoroti kepemimpinan putra mahkota dan statusnya untuk melayani dua masjid suci.
Grand Mufti menekankan bahwa banyak pihak yang iri dengan kerajaan yang dilindungi ini.
Kemudian, beliau berpesan kepada putra mahkota bahwa apa yang terjadi di Mina saat penyelenggaraan Haji bukan tanggung jawabnya karena dia telah mengerahkan upaya yang besar dan apa yang terjadi adalah di luar kendali manusia.
"Kamu tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi karena kamu berusaha memberikan yang terbaik dengan tangan dan kemampuanmu. Adapun hal-hal yang manusia tidak dapat mengendalikan, kamu tidak disalahkan untuk hal tersebut. Nasib dan takdir yang tak terelakkan," ungkap Grand Mufti, seperti yang dilansir Saudi Press Agency, Sabtu (26/09/2015)
Pada gilirannya, putra mahkota mengungkapkan bahwa Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud meminta dirinya untuk melakukan kunjungan ini.
Putra mahkota juga mengungkapkan bahwa kustodian dari pemerintah kerajaan yang menjaga Dua Masjid Suci akan terus melayani para peziarah dan pengunjung dan menghadapi siapa pun yang mencoba mengutak-atik keamanan dan keselamatan Haji dan peziarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
