Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Yang Lama Bermain Gadget Bisa Mengalami Mata Minus

Sejak beberapa tahun belakangan ini gadget merasuk ke dalam kehidupan anak-anak. Orangtuanya bangga anaknya yang usia di bawah 10 tahun sudah bisa mengoperasikan gadget dan main game.
Ilustrasi: Anak bermain gadget
Ilustrasi: Anak bermain gadget
Bisnis.com, JAKARTA -- Sejak beberapa tahun belakangan ini gadget merasuk ke dalam kehidupan anak-anak. Bahkan beberapa  orangtua bangga anaknya yang usia di bawah 10 tahun sudah bisa mengoperasikan gadget dan main game.
 
Tapi orangtua perlu waspada, kesenangan saat ini bisa berakibat negatif terhadap kesehatan mata anak. Karena kelamaan mata terpapar melihat dekat untuk main game atau nonton televisi, kata dokter spesialis mata Ciputra SMG Eye Clinic Utami Noor Sya'bani.
 

Dia mengatakan kebiasaan itu bisa mengakibatkan mata anak bisa rabun jauh atau mata minus. dan jumlah minusnya bisa bertambah.

"Ada dua faktor penyebab mata anak rabun jauh (myopia) yaitu faktor keluarga dan faktor lingkungan," kata Utama disela-sela acara Ciputra SMG Eye Clinic memperkenalkan metode ReLEx SMILE di Ciputra World, akhir pekan ini.
 
Faktor keluarga berupa genetik dan faktor lingkungan antara lain pengaruh main gadget, nanton televisi dari jarak dekat.
 
Untuk menjaga mata agar tetap sehat, Utami menyarankan untuk anak umur 3-6 tahun dibatasi main gadget 1 jam perminggu. Selain itu, juga rajin makan sayur dan buah.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Efita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper