Kabar24.com, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikdasmen Kemendikbud) Hamid Muhammad mengatakan telah mengirimkan tim khusus untuk memberikan bantuan bagi para peserta didik dan guru yang terkena dampak bencana kabut asap di Sumatera Selatan.
"Kami sudah menugaskan tim khusus ke Pekanbaru melalui Padang, dan tim ini sudah berkoordinasi dengan disdik provinsi dan kabupaten kota untuk membahas kebijakan bagi sekolah yang terkena dampak kabut asap,” ujar Hamid saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Terhadap ketertinggalan materi belajar, Hamid mengatakan untuk meminta Disdik Provinsi Sumsel untuk menambah jam belajar bagi semua sekolah yang tertinggal proses belajar mengajar.
"Jam belajar efektif pertahun itu sekitar 1000 untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) itu 1200 jam pertahun, jadi kami berikan kepada dinas pemda untuk tentukan sesuai pengaturan jam masuk sekolah selama setahun itu, apa lima hari masuk sekolah atau enam hari masuk sekolah," tutunya.
Data Kadisdik Provinsi Sumatera Selatan mengungkapkan sebanyak enam kabupaten/kota yang terkena dampak kabut asap yang melampai batas kewajaran, yaitu Palembang, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin dan sebagian wilayah Muara Enim. Sedangkan, sebanyak 11 kabupaten/kota berada di dalam kondisi yang normal dan wajar, yaitu Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, Prabumulih, PALI, Lahat, Pagar Alam, Empat Lawang, Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Muratara.