Kabar24.com, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memberikan arahan agar para kepala dinas pendidikan (kadisdik) kabupaten/kota di seluruh Provinsi Sumatera Selatan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di wilayah yang terkena dampak bencana dengan kategori membahayakan kesehatan.
Keputusan meliburkan itu sebagai antisipasi terhadap dampak bencana kabut asap yang dapat mengganggu keselamatan dan kesehatan anak-anak.
"Saya sudah bicara dengan kadisdik di Sumsel agar meliburkan sekolah. Ini untuk keselamatan dan kesehatan para peserta didik," ujar Anies saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Selama sekolah diliburkan, Anies berpesan agar para guru dapat memberikan tugas mandiri untuk dapat dikerjakan di rumah. "Kami titipkan untuk sekolah agar dapat berikan tugas sehingga bisa belajar mandiri di rumah," tuturnya.
Tugas mandiri itu pun sebagai pengganti jam belajar yang seharusnya berlangsung di sekolah. Tidak hanya itu, kata Anies, terdapat layanan program mendidik yang disajikan melalui TV Edukasi, dan media belajar berjaringan.
"Kami (Kemendikbud) berupaya agar selama diliburkan, para siswa dapat memanfaatkan waktu, gunakan kedua media yaitu tv dan online," ucapnya.
Guna mengejar ketertinggalan materi pelajaran,Anies menegaskan untuk mencicil proses belajar mengajar dengan tenggat waktu hingga bulan November.
"Tidak usah mengejar ketertinggalan dengan mengebut, karena punya waktu mengejar ketertinggalan sampai November, jangan jadi terbeban si anak," tegasnya.