Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wiranto: Jatah Menteri untuk PAN Urusan Presiden Jokowi

Jatah menteri yang bakal diberikan kepada PAN murni urursan Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo, Ketum Hanura Wiranto, Ketum PAN Zulkifli Hasan memberi keterangan pers di Istana Merdeka Rabu (2/9/2015). PAN menyatakan bergabung dengan pemerintah dalam menjalankan program pemerintahan./Bisnis.com-Akhirul Anwar
Presiden Joko Widodo, Ketum Hanura Wiranto, Ketum PAN Zulkifli Hasan memberi keterangan pers di Istana Merdeka Rabu (2/9/2015). PAN menyatakan bergabung dengan pemerintah dalam menjalankan program pemerintahan./Bisnis.com-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA — Partai Hanura tidak peduli jika masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam kelompok partai pendukung pemerintahan, Koalisi Indonesia Hebat, bakal mengurangi jatah menterinya dalam Kabinet Kerja.

Wiranto, Ketua Umum Partai Hanura, mengatakan jatah menteri yang bakal diberikan kepada PAN itu murni urursan Presiden Joko Widodo. “Jadi, saya tidak mengurusi itu,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Rabu (16/9/2015).

Saat ini, Partai Hanura hanya mendapat jatah dua menteri dalam Kabinet Kerja, masing-masing Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan partai pendukung lain seperti PKB, Partai Nasdem, dan PDIP.

Menurutnya, yang harus dipikirkan KIH setelah masuknya PAN hanyalah bekerja menjadikan Indonesia lebih baik sesuai dengan program Nawa Cita.

“Dukungan PAN sudah memberikan nafas positif bagi pemerintahan. Harusnya kita galang kebersamaan.”

Presiden Jokowi, paparnya, harus segera mengambil langkah untuk menata pembangunan. “Terus terang, saya juga ikut dalam proses mediasi penyatuan PAN dengan pemerintah,” kata mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di era Presiden Abdurrahman Wahid itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper