Bisnis.com, JAKARTA — Partai Hanura tidak peduli jika masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam kelompok partai pendukung pemerintahan, Koalisi Indonesia Hebat, bakal mengurangi jatah menterinya dalam Kabinet Kerja.
Wiranto, Ketua Umum Partai Hanura, mengatakan jatah menteri yang bakal diberikan kepada PAN itu murni urursan Presiden Joko Widodo. “Jadi, saya tidak mengurusi itu,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Rabu (16/9/2015).
Saat ini, Partai Hanura hanya mendapat jatah dua menteri dalam Kabinet Kerja, masing-masing Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan partai pendukung lain seperti PKB, Partai Nasdem, dan PDIP.
Menurutnya, yang harus dipikirkan KIH setelah masuknya PAN hanyalah bekerja menjadikan Indonesia lebih baik sesuai dengan program Nawa Cita.
“Dukungan PAN sudah memberikan nafas positif bagi pemerintahan. Harusnya kita galang kebersamaan.”
Presiden Jokowi, paparnya, harus segera mengambil langkah untuk menata pembangunan. “Terus terang, saya juga ikut dalam proses mediasi penyatuan PAN dengan pemerintah,” kata mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di era Presiden Abdurrahman Wahid itu.