Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delegasi DPR Bertemu Donald Trump: Fadli Zon Bantah Terima Imbalan

Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon menegaskan tidak ada imbalan yang diterima delegasi parlemen dalam melakukan diplomasi dengan pebisnis asal Amerika Serikat Donald Trump di Negeri Paman Sam.
Fadli Zon/Reuters
Fadli Zon/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA -- Buntut pertemuan dengan pengusaha Amerika Serikat Donald Trump, Wakil Ketua DPR Fadli sampai harus menyampaikan bantahan bahwa dirinya menerima imbalan.  

Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon menegaskan tidak ada imbalan yang diterima delegasi parlemen dalam melakukan diplomasi dengan pebisnis asal Amerika Serikat Donald Trump di Negeri Paman Sam.

"Tidak ada yang namanya 'fee' (imbalan), kita hanya mendukung setiap investor atau pengusaha yang mau datang ke Indonesia. Ini kan sesuai harapan Pak Presiden," jelas Fadli Zon dalam konferensi pers di gedung parlemen, Jakarta, Senin (14/9/2015), menyoal pertemuan delegasi DPR RI dengan Trump di AS.

Dia menekankan pertemuan delegasi parlemen, termasuk dirinya, dengan Trump semata-mata dilakukan untuk kepentingan nasional dengan cara diplomasi membuka jalan investasi di Indonesia.

Fadli mengakui pertemuan dengan Trump dilakukan dengan spontan, atau tidak direncanakan sebelumnya. Menurut dia, lantaran ada jadwal yang cocok, maka delegasi parlemen bertemu dengan Trump di AS.

"Soal Pak Hary Tanoe menjadi fasilitator, kalau dalam arti mengontak, meng-'arrange', saya kira ada benarnya. Pak Ketua DPR juga ada koneksi dan komunikasi dengan orang-orang Donald Trump. Ini semua tidak direncanakan, kita bertemu untuk silahturahmi, demi kepentingan bangsa," kata Fadli.

Fadli juga menekankan anggaran yang digunakan delegasi parlemen saat bertemu dengan Trump dikeluarkan dari kocek sendiri.

Fadli juga menyebut dirinya bahkan menombok dalam membayar uang penginapan di AS.

"Ini semua kan (anggaran perjalanan dinas) nanti diaudit BPK. Teman-teman juga tolong pantau, baik di eksekutif maupun legislatif, lalu bandingkan biar 'fair' (adil)," kata Fadli.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper