Bisnis.com, JAKARTA — Komunikasi antarpartai politik pendukung untuk mencari pengganti Rasiyo-Dhimam Abror Djuraid yang gagal dalam verifikasi Pilkada Surabaya masih buntu.
Lukman Edy, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB, mengatakan komunikasi politik dengan PAN dan Partai Demokrat sudah dibuka, namun hingga Kamis (3/9/2015) malam masih buntu.
“Di antara kami masih belum ada kesepakatan,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Jumat (4/9).
Padahal, paparnya, PKB dan Partai Hanura sudah mengusulkan nama untuk mengganti pasangan calon yang dicoret karena tidak memenuhi syarat.
“Kami usulkan Syamsul Arifin, adik Menpora Imam Nahrawi. Tapi mereka belum setuju,” ujarnya.
Dengan adanya sikap dari PAN dan Demokrat tersebut, jelasnya, PKB dan Hanura mengurungkan niat untuk mencalonkan Syamsul karena tidak memenuhi batas perolehan suaran pileg yang ditetapkan dalam Peraturan KPU. “Kami kurang dua kursi di DPRD setempat.”
Kendati demikian, menurutnya, kebuntuan itu lebih dipicu oleh kuatnya dorongan agar Pilkada Surabaya 2015 yang hanya diikuti oleh pasangan Tri Risma Harini-Wisnu Sakti Buana batal digelar. “Mereka lebih happy kalau Pilkada Surabaya dilaksanakan pada 2017. Buktinya, tidak ada yang mendorong calon yang siap.”
Pernyataan itu ditepis secara tegas oleh Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno. “Kami belum melakukan komunikasi politik dengan PKB dan Partai Hanura. Kami memang dengar kalau mereka mau mencalonkan. Tapi belum secara resmi mengadakan lobi politik.”
Saat ini, paparnya, PAN dan Partai Demokrat masih menyelia nama-nama penantang pasangan incumbent itu. “Kami akan segera umumkan jika semuanya sudah siap,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan akan terus menyiapkan calon lain pengganti Rasiyo-Dhimam yang tidak boleh mencalonkan lagi. “Kami, Demokrat dan PAN yakin bisa dapat calon lain.”
Hinca menegaskan, tidak ada keinginan dari Partai Demokrat untuk menunda pilkada surabaya hingga 2017. “Kami segera siapkan. Dan kami yakin pasti dapat calon pengganti. Kami ingin agar Pilkada Surabaya tetap digelar,” katanya.