Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lulusan S3 Enggan Menjadi Dosen, Perguruan Tinggi Kekurangan Pengajar

Pengelola perguruan tinggi swasta mengaku kesulitan mencari dosen bergelar doktor. Lulusan S-3 yang banyak dicari kampus ini lebih memilih bekerja di perusahaan swasta.
Gedung Auditorium Unair /arif-nma.com
Gedung Auditorium Unair /arif-nma.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Pengelola perguruan tinggi swasta mengaku kesulitan mencari dosen bergelar doktor. Lulusan S-3 yang banyak dicari kampus ini lebih memilih bekerja di perusahaan swasta.

Pembina Badan Pembina Lembaga Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (BPLP PGRI) Sulistiyo mengatakan, banyak perguruan tinggi terutama dari penyelenggara pendidikan tinggi PGRI mengaku tidak mudah merekrut dosen yang relevan dengan program studinya. Dia mengungkapkan, ternyata banyak orang pintar yang sudah kuliah S3 tetapi tidak mau menjadi dosen. Kelangkaan dosen S-3 ini makin mengkhawatirkan di daerah karena mereka tidak mau menjadi dosen di kampus-kampus daerah.

"Kebanyakan lulusan S-3 tak mau jadi dosen. Mereka memilih berkarier di dunia swasta sebagai profesional," katanya saat dihubungi, Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Sulis menerangkan, keadaan ini sudah dilaporkan ke Ditjen Kelembagaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Pemerintah memberikan solusi bahwa Dikti akan memberikan beasiswa bagi lulusan S-1 yang cocok menjadi dosen. Namun pemerintah juga menemui kendala lain bahwa kampus pendidik dosen ini pun jumlahnya juga terbatas, sementara rekrutmen dosen hanya terjadi di daerah. Inilah yang menyebabkan dosen S-2 dan S-3 yang menjadi dosen tidak relevan dengan program studi yang diampunya.


BPLP PGRI membawahi 55 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Terdiri dari 10 universitas, tujuh IKIP, 26 STKIP, tujuh sekolah tinggi, tiga akademi dan dua politeknik. Sebagai lembaga yang banyak jumlahnya, ucapnya, perguruan tinggi PGRI sangat bervariasi dalam besaran dan mutunya. BPLP juga telah melakukan pemetaan perguruan tinggi berdasarkan indikator berdasar pada ketersediaan sumber daya, efektivitas tata kelola dan fasilitas pembelajaran.

"Kami membentuk Forum Pimpinan Penyelenggara dan Pimpinan PT PGRI (F3P PT PGRI) untuk mengedepankan budaya akademik dan good university governance," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper