Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah diminta menciptaka terobosan dengan memanfaatkan bonus demografi untuk mengeluarkan Indonesia dari perangkap kelas menengah.
Hal itu disampaikan Ekonom Senior Emil Salim ketika menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantornya, Selasa(1/9/2015).
Emil memberi masukan terkait program pembangunan berkelanjutan 2015-2030, seiring kehadiran Kalla mewakili Indonesia dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada akhir September 2015.
“Indonesia menghadapi masalah yang sangat penting terkait middle income trap. Kita mesti meningkat dengan memanfaatkan penduduk muda,”kata Emil.
Matan Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup itu menyebutkan, produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia baru sebesar US$3.500. Nilai itu jauh lebih rendah dibanding rerata PDB per kapita masyarakat negara berkembang lain yang mencapai US$15.000.
Di sisi lain, Indonesia memiliki bonus demografi dengan dominasi jumlah penduduk usia muda yang produktif. Sebagai solusi, pemerintah harus mampu memanfaatkan bonus demografi untuk meningkatkan kapasitas ekonomi, tentu melalui pembangunan berkelanjutan.
“Intinya melalui cara pembangunan berkelanjutan. Bukan pembangunan ekonomi saja, tetapi sosial dan lingkungan juga,”tambahnya.
Nantinya, paparan terkait pembangunan berkelanjutan itu akan dikemukakan pada instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat.