Kabar24.com, JAKARTA - Masuknya politisi PDIP Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajato akan membuat hubungan pemerintah dengan partai pendukungnya lebih baik.
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Ma'arif, mengatakan penunjukkan Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet cukup bagus, karena memiliki pengalaman dalam memimpin partai politik dan lembaga tinggi negara.
Posisinya di PDIP juga akan membuat hubungan pemerintah dengan partai politik pendukungnya kembali baik.
"Kemarin ada sesuatu hubungan yang kurang enak, tetapi masuknya Pramono Anung akan membuat hubungan pemerintah dan partai politik pendukungnya lebih baik," kata Buya Syafii di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Buya Syafii menuturkan, Pramono memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas barunya, karena memiliki pengetahuan dalam bernegara dengan baik.
Menurutnya, reshuffle kabinet kerja yang dilakukan Presiden Jokowi juga menunjukkan upayanya untuk lebih mandiri dalam menentukan menteri.
Pasalnya, Presiden Jokowi berani mencopot menteri yang berasal dari partai politik pendukung dan menggantinya dengan praktisi non-partai politik.
"Sudah ada geliat untuk lebih mandiri dalam menentukan posisi kabinet. Belum 100% mandiri, mungki masih 60%-70%," ujarnya.
Buya Syafii menuturkan reshuffle kali ini sebenarnya belum terlalu ideal untuk dilakukan.
Alasannya, saat ini para menteri yang diganti baru bekerja sekitar 10 bulan untuk mengatasi persoalan yang cukup berat.
Menurutnya, semua pihak harus memberikan waktu kepada enam menteri yang baru dilantik untuk bekerja.
Penilaian terhadap anggota Kabinet Kerja yang baru harus dilakukan secara proporsional sesuai dengan kinerjanya dalam menjalankan pemerintahan.
"Presiden Jokowi kan bukan tokoh partai, dan dia masih menilai. Akan tetapi, saya melihat ada kemajuan dan kemandirian. Itu yang membuat saya senang," ucap Buya Syafii.