Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah ( Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan Tunjangan Profesi Guru (TPG) meningkat setiap tahun. Namun perhatian yang diberikan pemerintah tersebut tidak sebanding dengan hasil kerja dan prestasi siswa.
“Setiap forum diskusi guru akan ada sekitar 99% yang menanyakan tentang tunjangan. Namun mereka tidak pernah bertanya tentang substansinya. Padahal, tunjangan guru sebenarnya selalu meningkat setiap tahun,” kata Hamid dalam diskusi panel 'Forum Kebijakan Guru' yang digelar Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Hamid mengungkapkan, anggaran TPG pada 2015 berjumlah Rp 78 triliun. Jumlah tersebut, dia menjelaskan, Rp 70 triliun dialokasikan untuk guru berstastus Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD).
Kemudian, Rp 8 triliun diberikan untuk para guru non-PNS. Untuk tahun depan, Kemendikbud akan mempersiapkan anggaran Rp84 triliun di tahun depan.
“Bayangkan, tunjangan sebanyak ini telah digelontorkan pemerintah tapi apa ada korelasinya dengan prestasi siswa? Enggak ada, apa yang sebenarnya terjadi?” ujarnya.
Hamid menerangkan, sertifikasi yang membuahkan tunjangan itu sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru.
Namun sejauh ini, kata dia, para guru lebih mengejar tunjangan dibandingkan kualitas mengajar.
Berdasarkan data statistik Kemendikbud, dari 2000 hingga 2012 kualitas guru tidak mengalami peningkatan.
"Padahal pada masa itu sudah berganti tiga kurikulum dan pemerintah telah membelanjakan anggaran untuk peningkatan kualitas guru," tutupnya.