Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa merespon bencana kekeringan yang tengah melanda sebagian besar wiliayah di Indonesia.
Tim telah melakukan dropping sebanyak 67.400 liter air bersih di Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Sebanyak 580 kepala keluarga menjadi pemetik manfaat, kata Direktur Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Asep Beny, akhir pekan, di Jakarta.
Bencana kekeringan kali ini memang terjadi hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dikelurakan pada Kamis (30/7), daerah-daerah seperti Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung, Bali, NTB, dan NTT telah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 60 hari. Berdasarkan pantauan peta monitoring Hari Tanpa Hujan, wilayah-wilayah tersebut telah kering sejak Mei 2015.
Gagal panen yang ada di Desa Ridogalih cukup banyak. Ada lah separuhnya yang gagal panen. Yang lainnya bisa panen tapi hasilnya tidak begitu bagus. Banyak padi yang kosong. Orang tua saya petani. Selama hampir tiga bulan ini orang tua saya tidak ada aktivitas sama sekali karena sawah kering, ujar salah satu warga Desa Ridogalih, Abdul Aziz (25).
Sungai di desanya menjadi berlumut mengakibatkan kualitas air yang buruk. Mereka menggali sumur di sekitar sungai untuk keperluan mandi dan cuci.
Kalau sumurnya kering, kami buat sumur lain. Untuk keperluan air minum dan memasak, kami beli dari warung. Sekarang pun persediannya berkurang. Saat seperti ini kami beli air di tempat yang agak jauh sekitar empat kilometer, katanya.
Merespon kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di kawasan di Indonesia, meneurur rulisnya, Dompet Dhuafa menyiapkan
Jember (2 titik), Probolinggo, Malang, Gunung Kidul, Lebak, Lampung Selatan, Pasawaran, Tasikmalaya, Jakarta Utara, Padang Pariaman, Solok, Banyuasin (2 titik), Muara Enim, Tanjung Balai, Timur Tengah Selatan, Rote Ndau, Kutai Karta Negara, Gorontalo Utara, Banjarnegara, Blora, Makassar, dan Serang.