Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Beras: Bulog Sulut Buka Kerjasama

Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara membuka peluang kerjasama dengan mitra petani di dua provinsi, baik Sulawesi Utara maupun Gorontalo untuk meningkatkan stok beras di wilayah tersebut.
g Divisi Regional Sulawesi Utara membuka peluang kerjasama dengan mitra petani di dua provinsi, baik Sulawesi Utara maupun Gorontalo untuk meningkatkan stok beras di wilayah tersebut./JIBI
g Divisi Regional Sulawesi Utara membuka peluang kerjasama dengan mitra petani di dua provinsi, baik Sulawesi Utara maupun Gorontalo untuk meningkatkan stok beras di wilayah tersebut./JIBI

Bisnis.com, MANADO – Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara membuka peluang kerjasama dengan mitra petani di dua provinsi, baik Sulawesi Utara maupun Gorontalo untuk meningkatkan stok beras di wilayah tersebut.

Kepala Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara Sabaruddin Amrullah mengatakan pihaknya memang tengah membuka peluang terkait dengan penyerapan beras dari petani.
“Paling banyak penyerapan memang dari mitra kerja. Kami membuka peluang untuk mitra kerja dalam hal pengadaan,” ujarnya, Jumat (10/7).
Dia mengungkapkan  memang idealnya pengadaan beras pada awal tahun, tetapi karena pemerintah membutuhkan maka bisa dilakukan di tengah tahun berjalan. Bahkan, bila ada stok beras sebanyak 1.000 ton, maka Bulog siap menyerap.
Menurutnya saat ini pihaknya memang telah memiliki sejumlah mitra kerja. Misalnya di Minahasa Selatan ada tiga tetapi yang aktif hanya satu. Lalu, di Bolaang Mongondow ada dua mitra kerja, sedangkan di Gorontalo terdapat 3 mitra.
Sabaruddin menambahkan saat ini penyerapan beras di Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) mencatatkan angka 4.077 ton. Angka itu terdiri dari penyerapan dari Gorontalo sejumlah 3.037 ton dan penyerapan dari sulut sebanyak 1.040 ton.
“Kenapa penyerapan rendah, karena harganya di atas harga patokan pembelian (HPP). Artinya petani lebih makmur karena beras langsung dijual ke pasar umum,” ujarnya.
Kendati demikian, dia mengakui pengadaan beras pada 2015 memang paling rendah bila dibandingkan dengan tahun 2013 dan 2014. Untuk itu, pihaknya siap untuk menerima mitra baru.
Dari kontrak ke sejumlah mitra, lanjutnya, pengadaan beras saat ini sudah terealisasi 89,58% atau 4.077 ton dari jumlah yang tercantum dalam kontrak sebanyak 4.551 ton. Dengan demikian, masih ada beras yang belum masuk dari perjanjian dengan mitra.
Selain itu, lanjutnya, rendahnya penyerapan pada Semester I/2015, katanya, juga disebabkan karakteristik panen yang berbeda dengan kondisi di Jawa. “Secara historis, Sulut memang akan lebih banyak serap di Semester II karena tingginya panen,” ujarnya.
Untuk itu, dia menaruh harapan besar pada panen bulan Agustus 2015 sehingga harapannya bisa mendongkrak penyerapan beras dari petani. Dengan demikian, stok beras di Bulog pun bisa meningkat.
Sabaruddin menambahkan stok beras saat ini cukup untuk empat bulan atau lebih dari 18.000 ton. Kondisi tersebut, lanjutnya, melebihi standar yang ditetapkan yakni stok selama 3 bulan. Namun, pihaknya tetap ingin menambah penyerapan beras karena kapasitas gudang Bulog yang besar.
“Kapasitas total gudang di wilayah kerja kami 53.000 ton. Khusus di gudang Madidir sendiri sebesar 35.000 ton. Dimana gudang Madidir juga digunakan untuk mensuplai kepulauan,” katanya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper