Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada TNI agar melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan alias alutsista pascakecelakaan Hercules C-130 yang menelan korban tewas mencapai ratusan jiwa.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan butuh biaya cukup besar hingga Rp100 triliun. Dana itu diupayakan bisa dipenuhi dalam APBN tahun depan. Namun perlu memperhatikan kondisi keuangan negara dan Kementerian/Lembaga lain.
"Kan begini, jangan hanya mikiran tentara doang. Nanti anggaran sektor lain kan kesedot. Kalau maunya TNI ya itu [Rp100 triliun], tapi kan kita juga memikirkan kementerian yang lain," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (2/7/2015).
Namun, dalam waktu dekat setelah musibah Hercules, TNI melakukan evaluasi dilanjutkan menyusun rencana strategi ke depan. Evaluasi dilakukan dengan mengirmkan dua tim investigasi untuk mengusut persoalan berkaitan dengan teknis dan non teknis meliputi prosedur, mekanisme, standar operasional prosedur untuk melihat ada yang salah atau tidak.
Saat ini, TNI masih punya sejumlah armada Hercules berusia tua. Menurut Moeldoko, kelayakan sebuah pesawat tidak bisa dilihat dari usia tetapi bagaimana evaluasi dari hari per hari. Di situ akan dilihat keseluruhan apakah masih layak atau tidak mulai dari rangka hingga mesin.
"Ada enam Hercules itu angkatan terbitan tahun 60-an ya. Jadi Hercules A 1301 yang kemarin itu kondisinya tahun 1960, hanya dipakai oleh Indonesia tahun 1964," ujarnya. Beberapa unit Hercules terbaru tahun 1980 ada sekitar delapan unit.