Bisnis.com, JAKARTA--Acara buka puasa bersama di kediaman Ketua MPR Zulkifli Hasan menjadi ajang pertemuan dua kubu politik yang berseberangan, yakni kubu koalisi dan oposisi pemerintah. Adakah kepentingan politik dibalik label silaturahmi tersebut?
Sejumlah petinggi partai politik yang hadir menampik adanya agenda politik dalam pertemuan itu. Seluruhnya kompak menjawab silaturahmi bersifat informal dan membicarakan hal-hal ringan secara santai.
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) versi musyawarah nasional (Munas) Bali Aburizal Bakrie menyampaikan isi pertemuan tak lebih hanya mendengarkan ceramah dan makan bersama. Setelah itu dilanjutkan dengan shalat berjamaah.
Ketika dimintai tanggapan adanya perbincangan terkait perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja, Ical, panggilan akrabnya, hanya tertawa lepas dan menyerahkan jawaban kepada Zulkifli selaku tuan rumah.
“Masa bicara ini kabinet, tanya nih sama tuan rumah,”ujarnya sembari menunjuk Zulkifli yang berada di sampingnya.
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto juga menyampaikan hal yang sama. Menurut dia, pertemuan sama sekali tak membahas persoalan politik, melainkan hal-hal ringan yang biasa dibicarakan dengan teman.
“Semua bincang-bincang masalah kebaikan saja, politik-politik segala macam kita tinggalkan,”ujarnya, Senin malam (22/5/2015)
Ketika dimintai tanggapan terkait kemungkinan perubahan komposisi partai koalisi dan partai oposisi, dia tak berkomentar banyak. Lagi-lagi dirinya membantah ada pembicaraan soal penggabungan dua kubu.
Presiden Joko Widodo kembali menjelaskan pihaknya sudah menerima laporan evaluasi dari seluruh menteri dan kepala lembaga negara. Namun, dia mengaku belum membaca laporan tersebut dan tak memastikan ada atau tidaknya reshuffle kabinet.
“Saya sudah sampaikan, saya itu evaluasi tiap hari, tiap minggu, tiap bulan,”sambungnya.
Sang tuan rumah Zulkifli Hasan memaparkan tujuannya mempertemukan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan tokoh politik menjadi satu semata-mata untuk menyamakan persepsi dan menciptakan kebersamaan.
“Teman-teman partai politik kumpul meskipun ada perbedaan tentu utamakan kepentingan bangsa,”tuturnya.