Bisnis.com, DEPOK - Puluhan calon jemaah umroh dari agen travel PT Pandan Harum Sakinah (PHS) terkena dugaan penipuan. Pasalnya, jadwal pemberangkatan pada Februari 2015 oleh perusahaan tersebut hingga saat ini belum kunjung terealisasi.
Mahdi Nawawi, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ghuroba Karawang sekaligus pemimpin 58 calon jamaah umroh agen tersebut mengatakan pihaknya merasa telah ditipu Rp835,43 juta.
"Awalnya PT PHS berjanji akan berangkatkan jamaah pada 15 Februari 2015. Tapi salah satu direkturnya, Dwi Supriyono membatalkan dengan alasan tidak dapat izin dari Jeddah," ujarnya saat ditemui di kediaman Dwi di Perumahan Cipayung Depok, Senin (22/6/2015).
Dwi, katanya, kemudian berjanji kembali akan memberangkatkan jamaah yang dikomandoi Nawawi pada 1 Maret 2015 menggunakan maskapai Lion Air.
Namun, janji itu pun kembali kandas lantaran Dwi beralasan pesawat Lion Air itu tidak ada yang memuat 60 kursi. Nawawi menduga alasan itu tak masuk akal.
"Setelah itu Dwi mendatangi rumah saya dan memuat kembali perjanjian bahwa jamaah akan diberangkatkan pada 23 April 2015. Tapi nyatanya nihil," ujarnya.
PT PHS diketahui beralamat di Wisma Deret Suci Jl. Suci Kavling 2 Susukan Ciracas Kampung Rambutan Jakarta Timur. Perusahaan itu berdiri pada Oktober 2012.
Pada Januari 2013, PT PHS meluncurkan program Tabarru yakni sebuah konsep sumbangan atau hibah. Hibah itu diberikan oleh perusahaan yang akan digunakan untuk membayar biaya perjalanan umrah atau haji jamaah yang mendaftar sebagai peserta Tabarru.
Adapun, asas yang mendasari konsep Tabarru adalah skema gotong royong, sesuai kesepakatan para peserta dalam bentuk hibah atau sumbangan dari dana Tabarru berdasar azas sukareka dan disetujui bersama.
Yuniar, salah satu agen travel PT PHS mengatakan awalnya dirinya percaya lantaran sempat berangkat ke Tanah Suci. Namun, pada pemberangkatan tahun ini dia pun merasa ditipu.
Bersama korban lainnya, Yuniar pada Senin (22/6/2015) menggeruduk kediaman Dwi Supriyono di kawasan Perumahan Cipayung, Sukmajaya Depok. Sejumlah aparat kepolisian setempat diarahkan untuk mengawal kasus penipuan tersebut.
Sayangnya, Dwi tidak berada di rumah. Hanya ada istri dan beberapa anaknya yang bisa ditemui para korban.
Kepala Kepolisian Sektor Sukmajaya Kota Depok Agus Widodo mengungkapkan akan mendalami kasus dugaan penipuan PT Pandan Harum Sakinah (PHS) selaku perusahaan agen travel umroh dan haji asal Jakarta Timur.