Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Festival Erau Sukses, Bupati Rita Ingin Kukar Dilihat Dunia

Festival adat budaya Kutai, Erau International Folk Art Festival (EIFAF) berlangsung sukses dan ditutup dengan belimbur atau penyiraman air di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura atau Museum Mulawarman.
Kapal pembawa sepasang Naga dari Kedaton Ing Martadipura atau Museum Mulawarman tiba di Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana Kutai Kartanegara, Minggu (14/6/2015). Mengulur naga ini adalah puncak acara Erau yang ditunggu masyarakat untuk belimbur atau siraman air./Bisnis-Muhamad Yamin
Kapal pembawa sepasang Naga dari Kedaton Ing Martadipura atau Museum Mulawarman tiba di Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana Kutai Kartanegara, Minggu (14/6/2015). Mengulur naga ini adalah puncak acara Erau yang ditunggu masyarakat untuk belimbur atau siraman air./Bisnis-Muhamad Yamin

Bisnis.com, TENGGARONG—Festival adat budaya Kutai, Erau International Folk Art Festival (EIFAF) berlangsung sukses dan ditutup dengan belimbur atau penyiraman air di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura atau Museum Mulawarman.

Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari mengatakan Erau merupakan ungkapan rasa syukur untuk mempererat persatuan dan juga usaha pelestarian dan pengembangan adat istiadat Kutai.

“Erau tahun ini lebih meriah. Peserta dari 14 negara [yang ikut menjadi peserta] akan menyampaikan Erau atau Kukar ke daerah mereka. Kami ingin Kukar dilihat dunia agar lebih baik untuk tingkatkan wisata," katanya, Selasa (16/6/2015).

Erau tahun ini dihadiri 14 negara yang tergabung dalam International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Art (CIOFF).

Peserta dari berbagai negara di Eropa, Amerika dan Asia ini rela ikut basah disiram air dalam belimbur.

Rita mengungkapkan belimbur yang bermakna pensucian dengan penyiraman menggunakan air bersih. Tradisi ini unik dan akan terus dilestarikan.

Penutupan Erau menjadi puncak acara karena belimbur yang ditunggu-tunggu masyarakat.

Setiap orang boleh menyiram air ke orang lain dan orang yang disiram tak bisa marah.

Belimbur ini dimulai ketika Sultan Ing Martadipura memercikan air Tuli dari Kutai Lama setelah upacara Ngulur Naga yang beramai-ramai membawa Naga dari Museum Mulawarman ke Kutai Lama Kecamatan Anggana Kukar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper