Bisnis.com,BANDUNG--Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar geram atas tindakan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra yang membuka lagi lokasi tambang di Gunung Kuda, Cirebon.
Wagub Deddy mengatakan lokasi tambang yang pernah menelan korban longsor tersebut sudah sepatutnya ditutup. Selain ada dugaan penambangan yang dilakukan oleh pihak ketiga ilegal, penambangan tersebut juga merusak lingkungan.
"Saya kira sudah harus ditutup itu, kalau dibuka lagi atas dasar apa?" katanya di Gedung Sate, Bandung, Selasa (9/6/2015).
Menurutnya alasan Bupati bahwa tambang ekonomi tersebut merupakan sumber penghidupan warga sekitar terkesan seperti alasan putus asa dari bupati. Selain itu langkah menambang dinilai mengesampingkan rejeki dari Yang Maha Kuasa. "Kalau atas permintaan warganya, nggak juga [harus buka tambang], kayak putus asa atas Rahmat Allah, musyrik itu," ujarnya.
Pihaknya berjanji akan mengkaji tindakan Bupati Sunjaya membuka kembali tambang di wilayah tersebut. Terlebih lokasi yang dibuka juga berada di tempat longsor.
Menurutnya Bupati tidak boleh menutup mata karena di sana terjadi pelanggaran lingkungan dan perizinan. Penambangan di sana dikaryakan pada pihak ketiga yang harusnya dituntaskan oleh Sunjaya. "Kan ada pelanggaran disana, jelas itu pelanggarannya. Itu dulu diusut dan diselesaikan, apalagi dengan alasan seolah-olah tak dapat rejeki, itu musyrik itu," katanya.
Wagub mengaku tudingannya keras pada Bupati. Namun dia meminta upaya menyelamatkan lingkungan hidup harus dikedepankan oleh pemerintah daerah. "Kalau menilai tidak ada rizki dari Allah selain merusak alam, itu ada kecenderungan musyrik. Gua agak keras juga ya ngomong? Tidak apa-apalah," ujarnya.
Sunjaya akhir pekan kemarin kembali menutup tambang yang ditutup oleh pihaknya paska longsor. Bupati mengikuti instruksi Pemprov Jabar yang meminta tambang tersebut ditutup karena memicu longsor dan kerusakan lingkungan.