Bisnis.com, JAKARTA— Badan Intelijen Negara atau BIN mengklaim telah mengantisipasi sejumlah potensi ancaman keamanan di Solo, Jawa Tengah, menjelang pernikahan putra pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Marciano Norman, Kepala BIN, mengatakan hingga kini TNI dan Polri sebagai penanggungjawab keamanan telah melakukan persiapan dengan baik. Pasalnya, acara keluarga Presiden Jokowi itu juga akan mengundang sejumlah pejabat tinggi negara, dan korps diplomatik negara sahabat.
“Sejumlah potensi gangguan keamanan sudah diantisipasi, supaya pelaksanaan pernikahan itu dapat dilaksanakan sesuai jadwal, dan tamu undangan dapat menghadirinya dengan nyaman,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Marciano menuturkan pihaknya juga telah menyusun sejumlah langkah yang dapat diambil apabila tejadi hal yang tidak diinginkan. Meski demikian, pengamanan acara tersebut tetap dilakukan secara wajar, seperti acara lain yang dihadiri Presiden.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi juga mengundang sejumlah masyarakat untuk mengikuti resepsi pernikahan anaknya, hal tersebut menjadi perhatian khusus dari pihak keamanan, sehingga kegiatan itu dapat dilakukan dengan baik.
“Pengamanan secukupnya saja, digelar secara proporsional, seperti kalau kita melihat acara yang dihadiri Presiden lainnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi direncanakan pulang ke Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2015 sore, untuk mempersiapkan pernikahan putra pertamanya. Kemudian pada 10 Juni 2015, Presiden Jokowi dijadwalkan mengikuti prosesi Midodareni, yang dilanjutkan resepsi pada 11 Juni 2015.