Bisnis.com, BEKASI-- Ikatan Keluarga Alumni STIE Adhy Niaga berencana amenemui Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir untuk mempertanyakan keputusan pembekuan kampus tersebut.
Muhammad Jupri, Koordinator Ikatan Keluarga Alumni STIE Adhy Niaga mengatakan, pihak alumi merasa dirugikan atas pernyataan adanya jual beli ijazah di kampus tersebut, khususnya bagi alumni yang kini telah duduk sebagai pengambil kebijakan di perkantoran, instansi pemerintahan maupun politik.
"Lalu bagaimana dengan nasib adik kampus kami. Mereka pasti terganggu dengan pemberitaan ini," ujarnya di Bekasi, Kamis (4/6/2015).
Sebelumnya, M. Nasir menggelar konfrensi pers terkait dugaan praktik jual beli ijazah. Dalam kesempatan itu, Nasir membekukan kampus STIE Adhy Niaga, karena tidak melengkapi dokumen sesuai ketentuan. Dokumen yang tidak dilengkapi seperti data mahasiswa, data mahasiswa pindahan, dan ketiadaan jadwal kuliah.
Setelah pembekuan, sekolah tinggi itu tidak diperkenankan menerima mahasiswa baru dan pindahan, melakukan kegiatan pembelajaran dan menyelenggarakan wisuda. Nasir memberi waktu hingga dua pekan dan satu bulan kepada sekola tinggi tersebut melengkapi dokumen.
Alumni meminta waktu M. Nasir duduk bersama alumni STIE Adhy Niaga untuk mempertanyakan keberlanjutan nasib dan mahasiswa yang menempuh pendidikan di sekolah tinggi tersebut.
"Kalau sudah dilakukan pernyataan pembekuan kampus secara resmi, kami surati menteri dan meminta bertemu bagaimana nasib alumni dan adik-adik kami."