Bisnis.com, MEDAN-- Laju inflasi Sumut terus merangkak naik. Pada Mei 2015, Badan Pusat Statistik Sumut mencatat inflasi mencapai 1,02% atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yakni 0,89%.
Adapun, kenaikan ini disebabkan oleh lonjakan inflasi yang juga dialami oleh seluruh kota survei indeks harga konsumen. Inflasi tertinggi dialami Sibolga 1,56%, diikuti Pematang Siantar 1,11%, Medan 1,01% dan Padang Sidempuan 0,62%.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut Bismark S. Pardamean menuturkan, inflasi pada bulan lalu sebagian besar masih disebabkan oleh kenaikan harga bahan makanan dengan andil 0,89% dan inflasi 3,81%.
Selain bahan makanan, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan makanan juga mengalami inflasi 0,29% dengan andil 0,08%.
"Hal yang sama juga terjadi di Medan. Inflasinya masih disebabkan kelompok bahan makanan yakni 3,91%, disusul perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,39% serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,28%," kata Bismark, Senin (1/6/2015).
Berdasarkan jenis komoditas, kenaikan harga tertinggi di Medan dialami oleh cabai merah yakni 95,46%, cabai hijau 44,2% dan wortel 24,91%. Selain itu, harga daging ayam ras ikut naik 10,73% dan gula pasir 3,59%.
"Kelompok makanan memang mengalami inflasi yang paling tinggi. Tapi dari beberapa komoditas yang naik, ada pula beberapa yang turun harganya seperti dencis, kembung, sawi hijau, kentang, beras, dan bayam," pungkas Bismark.
Adapun, inflasi pada Mei 2015 menyebabkan laju inflasi kumulatif Sumut 0,16%. Sementara itu, laju inflasi year on year Sumut menjadi 7,47%.