Kabar24.com, JAKARTA-- Perselingkuhan memiliki pasar yang cukup menjanjikan dari aspek bisnis. Kejelian seorang Noel Biderman asal Toronto, Kanada, dalam melihat bisnis itu membuatnya bisa meraup untung US$ 150 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun.
SIMAK: Tips Travelling: Begini Cara agar Piknik Anda Berkesan
Dikutip dari BBC, Senin (25/5/2015), keuntungan dari perselingkuhan itu didapatnya pada tahun 2014. Bisnis perselingkuhan itu tidak ditujukan kepada laki-laki.
Kejelian Biderman membuat dia menyasar perempuan untuk berselingkuh. Dia beranggapan kalau perempuan sudah harus lebih setara dengan laki-laki, bukan hanya dalam hal pendapatan dan pendidikan, tapi juga perselingkuhan.
SIMAK: Ahok Makin Kecewa, SKPD Bakal Dirombak Lagi Bulan Juni
“Banyak jasa sejenis yang menyasar laki-laki, tapi saya fokus pada perempuan,” ujarnya.
Situs
Atas dasar pemikiran itu, dia kemudian mendirikan sebuah situs khusus perselingkuhan yang dinamakan Ashley Madison pada 2001. Ashley Madison dipilih karena dua nama itu merupakan nama terpopuler di Amerika Serikat.
Dia pun memiliki moto yang bertujuan untuk mengajak perempuan selingkuh, yakni ‘Hidup itu singkat, jadi selingkuhlah.’
Biderman mempersilakan perempuan yang ingin selingkuh untuk menjadi anggota Ashley Madison. Mereka tidak dipungut biaya sepeser pun untuk bisa menjadi anggota. Namun, kaum lelaki yang ingin berkencan dengan perempuan anggotanya mesti merogoh uang dalam jumlah tertentu untuk bisa melihat perempuan-perempuan tersebut.
Kini, situs yang dibangun laki-laki berusia 44 tahun itu mulai merengguk kesuksesan dari Avid Media Life, nama perusahaan yang dia dirikan. Selain pendapatan yang besar, situs itu pun sukses menarik 30 juta anggota di 46 negara. Biderman pun menargetkan bisa mengubah perusahaannya itu bisa segera menjadi perusahaan terbuka.
Sempat Gagal
Meski sempat gagal saat penawaran saham perdana di Kanada 2011 lalu, Biderman tak patah arang. Kini dia menargetkan bisa Go Public di bursa saham London, Inggris.
Dia optimistis bisa mendapatkan dana segar hingga US$ 200 juta, sekitar Rp 2,5 triliun. Keyakinan itu muncul karena pasar di Inggris lebih toleran dengan bisnis kontroversial.
“Tujuan bisnis adalah mengembalikan modal, mereka tidak peduli dengan nilai sosial,” kata dia.
Kondisi itu diperkuat oleh penelitian dari London Business School bahwa bisnis tembakau dan hiburan orang dewasa sangat menjanjikan, karena minimnya investor yang tertarik. Penelitian lain mengungkapkan bahwa dua lini bisnis itu menjanjikan profit hingga 19 persen per tahun.
Namun, Biderman yang mantan pengacara itu, mengakui jika aspek sosial dan moralitas menjadi penghalang bisnisnya. Dia pun secara terbuka mengakui jika rintangan dalam bisnisnya itu kemungkinan tidak akan pernah hilang.
“Kita mungkin sekarang sudah akrab dengan hubungan antar ras atau hubungan sesama jenis, dan itu melewati sejarah yang sangat panjang,” katanya.
Dilarang
Laporan dari BBC itu juga menyampaikan makin maraknya penolakan terhadap situs-situs perselingkuhan di berbagai negara. Singapura dan Korea Selatan secara resmi melarang peredaran situs selingkuh tersebut. Situs selingkuh lainnya, Gleeden, yang memiliki 2,6 juta anggota menerima gugatan hukum di Prancis.
Karena itu, tidak sedikit yang mencibir rencana Biderman untuk menawarkan sahamnya kepada publik. Komentar miring itu salah satunya muncul dari Direktur Keuangan Gleeden, Manuel Montevidoni.
“(Dengan masalah-masalah itu) Saya tidak mengerti mengapa Ashley Madison berniat mencari investor,” ujarnya.
Meski begitu, dia tetap mendukung kompetitornya tersebut untuk Go Public. Sebab, salah satu nilai positifnya adalah masyarakat bakal menjadi lebih memahami tentang perselingkuhan yang mungkin dilakukan siapa pun.
Bahkan, dia beranggapan jika selingkuh bukan sekedar hubungan ‘gelap’ belaka, tapi juga sifat alami yang dimiliki manusia.