Kabar24.com, LUMAJANG – Berawal dari keprihatinan atas hama keong yang mewabah pada musim tanam, siswa SMAN 1 Lumajang mengolah hama tersebut menjadi produk makanan nugget keong mas. Tak hanya mengurangi hama, nugget keong yang kaya akan serat dan karbohidrat ini pun menjadi makanan favorit remaja di Lumajang.
Kepala Sekolah SMAN 1 Lumajang Jumalah mengungkapkan, produk inovasi ini tercipta melalui metode pembelajaran project based learning, di mana siswa membuat produk bernilai ekonomi, dan lingkungan dari hasil pemetaan sosial para siswa terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya.
Metode belajar ini mengedepankan prinsip di mana sekolah menyatu dengan lingkungan sekitarnya, dan para siswa belajar dengan sistem terintegrasi beberapa mata pelajaran sekaligus.
Dari beberapa permasalahan sosial, hama keong yang memakan padi berusia 10 hingga 40 hari dianggap sebagai yang paling penting untuk dicarikan solusinya. Hal ini karena kerugian yang dialami oleh petani cukup besar bila terserang hama keong yang sulit diberantas.
“Kalau sedang musim tanam, dalam semalam bisa seperempat petak padi yang dirusak oleh hama keong. Untuk antisipasi, sebagian petani memanfaatkan keong untuk pakan ternaknya. Kami menawarkan solusi baru, karena peduli dengan para petani,” ujarnya.
Proses
Proses pembuatan nugget keong tak terlampau sulit. Pertama, keong harus disiram dengan air panas untuk memudahkan pemisahan daging dan cangkang. Lalu, daging keong tersebut dipotong sesuai kebutuhan.
Setelah Itu, daging digiling dan ditambahkan dengan penyedap rasa alami. Jika sudah tercampur, maka daging siap dicetak dan didinginkan, untuk setelah itu dibungkus dengan tepung roti. Nugget keong pun siap digoreng dan disajikan.
Dari 10 kg keong mas (dengan cangkangnya), hanya sekitar 1 kg daging keong yang bisa diolah menjadi nugget. Adapun daging yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan cangkangnya bisa didaur ulang menjadi kerajinan tangan. Untuk menjamin ketersediaan bahan baku ini, SMAN 1 Lumajang kini telah memiliki kolam budidaya keong mas.
Hingga kini, pihak sekolah telah melakukan sosialisasi pembuatan keong mas ini kepada masyarakat sekitar dan dinas terkait. Sekolah juga menjual nugget keong dalam skala kecil, seharga Rp1500 per bungkusnya yang berisi tiga buah nugget.
Dalam mengembangkan produk inovasinya ini, SMAN 1 Lumajang mendapatkan dukungan dari School Development Outreach (SDO) , sebuah penyedia layanan pengembangan masyarakat dari Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui program School Qualty Improvement Program. Dukungan yang diberikan mencakup pelatihan dan bantuan dana senilai Rp15 juta.
“Kami menjembatani beberapa sekolah terpilh untuk mengembangkan produk unggulannya. Tujuannya mendorong sekolah binaan untuk mengembangkan kegiatan berbasis komunitas sekolah dan langsung menerapkannya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Program Leader PSF – SDO Sigit Kurniawan.