Kabar24.com, JAKARTA - Tokoh agama menilai terkuaknya fenomena prostitusi online oleh kepolisian saat ini masih kasus di permukaan, padahal faktanya lebih besar dari yang sudah teridentifikasi.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku prihatin dengan adanya tindak prostitusi online, terlebih melibatkan kalangan atas, selebritas, bahkan politisi.
“Saya kira itu hanyalah bongkahan gunung es yang hanya kecil di permukaan, tapi besar di dalamnya,”katanya di Istana Wakil Presiden, Selasa(12/5/2015).
Din mengkhawatirkan kondisi bangsa ini yang dipenuhi tuna aksara moral. Artinya, penuh dengan berbagai persoalan seperti prostitusi online, korupsi, peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) serta tindak maksiat dan kemungkaran.
“Buta huruf moral ini melanda bangsa, tidak hanya kalangan awam, tetapi kalangan terdidik. Perlu langkah serius dan komprehensif".
Dia juga mengkritik revolusi mental yang digagas pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurut dia, konsep itu bagus namun belum terlaksana dengan baik sampai saat ini.
“Setelah sekian bulan kelihatannya kurang greget melaksanakan revolusi mental. Harus ada ledakan dahsyat sistematis yang membawa perubahan. Jangan kehilangan momentum, itu jawabannya,” tegasnya.