Bisnis.com, DEPOK-- Kepala Badan Pusat Statistik Kota Depok Tata Djumantara mengungkapkan situasi inflasi Depok sudah membaik seiring pada April lalu mengalami deflasi 0,2%.
"Nah ini harus dijaga terus ke depannya. Jadi tim pengendali inflasi daerah harus wanti-wanti agar jangan sampai inflasi," katanya di Balaikota Depok, Senin (11/5/2015).
Dia mengingatkan jelang memasuki bulan puasa, TPID Kota Depok untuk memantau pergerakan harga. Pasalnya, masyarakat pada bulan tersebut kerap memborong barang-barang kebutuhan pokok yang dapat menyebabkan inflasi.
Dia menyebutkan beberap komoditas yang bakal memicu inflasi antara lain beras, gula, minyak kelapa dan bahan sembako lainnya. Menurutnya, seminggu sebelum bulan puasa dimulai, biasanya masyarakat sudah memboyong sembako tersebut.
Tata mengatakan pihaknya belum bisa memprediksi berapa besaran inflasi hingga akhir Mei nanti. Akan tetapi apabila semua pihak bekerja sama dengan baik, angka inflasi di Depok bisa ditekan.
Pada kesempatan yang sama, Anggota TPID Kota Depok Ani Nuraeni menuturkan terjadinya pemborongan sembako di Depok jelang bulan puasa pasti akan terjadi, lantaran hal tersebut sudah menjadi kebiasaan warga setempat.
"Tapi positifnya kan barang-barang yang dijual di Depok setidaknya ada yang beli. Dan kenapa warga banyak yang borong sembako jelang bulan puasa, karena mereka ingin bersedekah pada bulan tersebut," ujarnya.
Dia menambahkan inflasi pada akhir Mei nanti tidak bisa dihindari lantaran sudah biasa menjadi kewajaran dalam menghadapi bulan puasa.