Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MAY DAY: AJI Bandung Desak Perusahaan Media Tingkatkan Kesejahteraan Jurnalis

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung melakukan demonstrasi terkait Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di depan Gedung Sate Bandung, Jumat, menuntut kepada perusahaan media agar kesejahteraan jurnalis ditingkatkan.
Wartawan/Ilustrasi
Wartawan/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung melakukan demonstrasi terkait Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di depan Gedung Sate Bandung, menuntut kepada perusahaan media agar kesejahteraan jurnalis ditingkatkan.

"Mendesak perusahaan media meningkatkan kesejahteraan jurnalis di tengah tambahan beban kerja akibat konvergensi media ataupun ekspansi bisnis perusahaan," kata Ketua AJI Bandung Adi Marsela, di sela-sela aksi unjuk rasa, Jumat (1/5/2015).

Dia mengatakan jika dulu ancaman terhadap kebebasan pers dilakukan oleh negara, sekarang malah datang dari dalam industri media itu sendiri.

"Posisi tawar jurnalis yang buruk karena tidak berserikat membuat pemilik media semena-mena dalam hal kesejahteraan jurnalis," kata dia.

Pihaknya mendesak pemerintah menetapkan upah sektoral pekerja media dengan memerhatikan karakteristik industri media yang tengah berkembangan pesat di tengah tren konvergensi media.

"Kami juga mendesak perusahaan media yang mempekerjakan kontributor, koresponden atau freelance dengan standar kontrak kerja yang jelas sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka," katanya.

Menurut dia, selama ini para jurnalis selalu memberitakan desakan peningkatan kesejahteraan para buruh, padahal para jurnalis merupakan bagian dari para buruh.

"Lalu dari satu sisi, aspek kesejahteraan para jurnalis sendiri jauh dari kelayakan. Gaji wartawan ada yang di bawah UMK Kota Bandung Rp2,3 juta tapi masih ada wartawan yang digaji di bawah Rp2 juta per bulan," kata dia.

Bahkan, lanjut Adi, ada sejumlah fotografer atau jurnalis foto di Kota Bandung yang hanya dibayar per Rp50.000 per fotonya.

"Hal ini memprihatinkan," katanya.

Selain itu, lanjut dia, hak hak jurnalis perempuan pun masih banyak yang tidak terpenuhi sehingga pihaknya meminta kepada para jurnalis untuk membuat serikat pekerja di perusahaannya.

"Dan pesan saya bentuk serikat pekerja yang ada d ialah, hal itu sangat penting untuk memperjuangkan hak hak jurnalis," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper