Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POLEMIK UTANG KE IMF, JK: Utang Tahun 2006 Sudah Lunas

Wakil Presiden Jusuf Kalla turut mengomentari polemik status utang pemerintah Indonesia kepada Dana Moneter Internasional.
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla/JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla/JIBI-Dwi Prasetya

Kabar24.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla turut mengomentari polemik status utang pemerintah Indonesia kepada Dana Moneter Internasional.

Kalla mengamini pernyataan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa pemerintah memang sudah melunasi utang kepada International Monetary Fund (IMF) pada 2006 lalu.

“Itu [utang] memang jelas sudah dilunasi pada 2006, saya sendiri waktu itu sebagai Wapres,” jelasnya, Rabu(29/4/2015).

Bahkan, pemerintah mempercepat pembayaran utang kepada IMF karena dianggap memiliki cadangan dana yang baik dari hasil pengurangan subsidi energi.

“Saat itu kita punya cadangan cukup baik karena baru menaikkan BBM [bahan bakar minyak]. Pembayaran justru dipercepat, harusnya jatuh tempo 2010,”sambungnya.

Dia menegaskan data yang dianggap utang oleh pihak istana sebenarnya ialah kewajiban iuran sebagai anggota IMF dari cadangan devisa Indonesia. Hal itu merupakan hubungan antara perbankan, yakni Bank Indonesia sebagai anggota dan IMF sebagai lembaga keuangan.

Menanggapi perbedaan pendapat antara SBY dan pihak istana yang diwakili Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Kalla menilai pihak istana hanya salah tafsir dan tidak mengetahui latar belakang data utang tersebut.

Kendati demikian, dia enggan menyalahkan pihak istana karena data memang tertulis pada kolom kewajiban yang berarti utang. Meski pengertian yang dimaksud adalah kewajiban perbankan.

“Mungkin salah tafsir, tidak mengetahui background-nya. Biasalah itu mungkin hanya melihat data saja, tapi yang penting dijelaskan,”katanya.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper