Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEMPA NEPAL: Korban Tewas Bisa Capai 10.000 Jiwa

Korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang terjadi beberapa hari lalu di Nepal diperkirakan bisa mencapai 10.000 jiwa.
Gempa Nepal/Reuters
Gempa Nepal/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang terjadi beberapa hari lalu di Nepal  diperkirakan bisa mencapai 10.000 jiwa.

Hal itu dikatakan oleh Perdana Menteri Nepal Sushil Koirala kepada Reuters, Selasa (28/04/2015).

Sementara itu, warga yang bertahan mulai berinisiatif untuk menggali korban lain yang masih tertimpa reruntuhan akibat lambatnya respons pemerintah.

“Pemerintah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan para korban. Ini adalah tantangan besar dan merupakan masa-masa sulit bagi Nepal,” ujar Koirala seperti dikutip Reuters.

Di sisi lain, bantuan internasional mulai berdatangan di Tanah Himalaya yang berpenduduk 28 juta jiwa itu, tiga hari setelah gempa berkekuatan 7,9 skala richter yang terjadi pada Sabtu (25/04) lalu.

Menurut data pemerintah setempat, jumlah korban jiwa yang telah terkonfirmasi mencapai 4.349 jiwa dengan lebih dari 7.000 korban luka. PBB pun mencatat setidaknya 8 juta orang terkena dampak gempa dan 1,4 juta orang membutuhkan bantuan makanan.

“Korban jiwa bisa mencapai 10.000 karena informasi dari desa-desa terpencil yang terkena dampak gempa belum tercatat,” ujar Koirala.

Gempa bumi paling mematikan di Nepal sepanjang 81 tahun terakhir itu juga turut memicu longsor besar di Gunung Everest yang memakan korban jiwa hingga 17 pendaki gunung dan pemandunya, termasuk empat warga asing.

Ini merupakan bencana tunggal terbesar yang pernah terjadi di puncak tertinggi di dunia tersebut.

Adapun para pendaki yang terjebak dalam tenda di dataran tinggi Everest telah diselamatkan dengan helikopter, seperti dilaporkan para pendaki.

Serangkaian gempa susulan, kerusakan infrastruktur bangunan yang parah dan kondisi area yang dikelilingi pegunungan antara India dan China ini turut membuat upaya penyelamatan berjalan lamban.

Di ibu kota Kathmandu, sambil menunggu datangnya bantuan, pemuda dan keluarga korban berinisiatif menggali reruntuhan bangunan untuk menyelamatkan korban yang tertimbun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper