Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Rayu Kamboja Beli Alutsista

Pemerintah tawarkan alat utama sistem keamanan (alutsista) buatan Indonesia kepada Kamboja, agar dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam negeri.

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah tawarkan alat utama sistem keamanan (alutsista) buatan Indonesia kepada Kamboja, agar dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam negeri.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan dirinya menawarkan senjata dan seragam militer buatan Indonesia kepada Perdana Menteri Kamboja, agar dapat memenuhi kebutuhan tentara di negaranya. Saat ini, Kamboja terus berupaya meningkatkan kemampuan tentara dan peralatan tempurnya.

 “Setelah pelatihan yang diberikan Indonesia, tentu saja saya sampaikan Kamboja perlu senjata dan seragam militer. Maka kami menawarkan agar Kamboja dapat membeli seragam dan persenjataannya dari Indonesia,” katanya usai menemui Perdana Menteri Kamboja Samdech Hun Sen di Jakarta, Selasa (21/4).

Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebelumnya telah melatih pasukan pengamanan VVIP dan Perdana Menteri Kamboja. Pelatihan tersebut diberikan di Pusat Pendidikan Persahabatan Indonesia-Kamboja di Krang Cheik.

Pusat pendidikan tersebut didirikan sebagai salah satu sarana pendidikan dan pelatihan Royal Cambodian Armed Force. Program tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama bilateral kedua negara di bidang militer.

Presiden Jokowi menuturkan pemerintah akan memanfaatkan semua peluang yang ada untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dengan negara lain. “Kalau pelatihan tentaranya di sini, kemudian membeli baju dan senjata di sini kan bagus,” ujarnya.

Indonesia memang sedang menggenjot produksi alutsista buatan perusahaan dalam negeri. Dalam perayaan 60 tahun Konferensi Asia Afrika saja ditampilkan sejumlah alutsista buatan PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero), PT News Sentosa, serta PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero).

Pindad memamerkan beberapa miniatur peralatan tempurnya, seperti radio komunikasi LenVDR10-MP, dan kendaraan tempur taktis tipe Anoa 2, Badak, serta Komodo. Pindah sebenarnya juga telah memproduksi berbagai jenis senjata laras panjang, senjata genggam, pistol, dan lainnya.

Beberapa senjata buatan Pindad bahkan telah memperoleh prestasi dalam perlombaan menembak antar angkatan darat se-Asia Tenggara, dan se-Asia Pasifik, serta perlombaan menembak tahunan yang diselenggarakan oleh Tentara di Raja Brunei.

Sementara itu, PT Dirgantara Indonesia menampilkan miniatur pesawat terbang perang tipe CN235-220, NC212i, dan N219. Kemudian PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari memamerkan miniatur Kapal RO-Ro Trailer Vessel dan KRI Tarakan, sedangkan PT Len Industri memamerkan miniatur combat management system.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper