Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Indonesia mendorong kerja sama maritim dengan seluruh negara-negara di Asia dan Afrika untuk mengatasi jarak di antara kedua benua tersebut.
Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri, mengatakan pemerintah Indonesia akan memanfaatkan posisinya sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) untuk mengembangkan kerja sama maritim antarnegara di Asia dan Afrika.
“Sebagai Ketua IORA untuk periode 2015-2017, Indonesia akan mndorong kerja sama konektivitas maritim untuk mengatasi jarak Asia dan Afrika,” katanya di JCC, Jakarta, Senin (20/4).
Indonesia sendiri saat ini memang mendorong sektor maritim sebagai kekuatan ekonomi nasional. Hal itu dipertegas dengan berbagai program kerja pemerintah yang mengutamakan konektivitas maritim.
Retno menuturkan kerja sama konektivitas maritim antar-negara di Asia dan Afrika dapat menjadi salah satu bentuk implementasi the New Asian African Strategic Partnership.
Indonesia menjadi Ketua IORA menggantikan Australia yang menjabat pada periode sebelumnya. Pemerintah pun berupaya agar kegiatan-kegiatan IORA yang selama ini masih bersifat project based bisa diarahkan menjadi sesuatu yang bersifat strategis, seperti bagaimana mengelola Samudera Hindia untuk kepentingan nasional secara umum.
Samudera Hindia sendiri memiliki potensi sebagai tol laut dunia. Sejak 1970 hingga saat ini saja lalu lintas kapal kargo dan kontainer yang membawa berbagai macam produk di samudera tersebut naik hingga 470%, dan diperkirakan masih akan meningkat hingga tiga kali lipat dalam 30 tahun ke depan.
Kurangnya konektivitas dan arahan yang tegas antar-anggota IORA dalam menjalankan tugasnya, membuat organisasi tersebut belum mampu berperan banyak.
Padahal, pada saat India memimpin IORA 2011 lalu,telah diputuskan enam prioritas utama lembaga tersebut, yakni keamanan dan keselamatan maritim, manajemen risiko bencana, perdagangan dan investasi, perikanan, kerja sama akademik dan iptek, serta pariwisata dan kebudayaan.