Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata mengandalkan tiga agenda utama yang diadakan di Bandung dari slide event penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika.
Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengatakan mempromosikan Bandung Lautan Angklung, Historical Walk, dan Asian-African Carnival untuk mendongkrak pariwisata di Bandung. Kegiatan tersebut akan dieselenggarakan secara berurutan pada 23-25 April 2015.
“Bandung Lautan Angklung akan memecahkan rekor dunia, karena akan ada 20.000 angklung yang dimainkan. Rekor sebelumnya hanya ada 10.000 angklung yang dimainkan,” katanya di JCC, Minggu (19/4/2015).
Arief menuturkan Historical Walk merupakan agenda yang dilakukan oleh para pimpinan negara peserta KAA untuk mengenang penyelenggaraan KAA yang pertama di Bandung. Kemudian Asian-African Carnival dilakukan sebagai perayaan yang menampilkan pakaian dan musik dari negara peserta KAA.
Asian-African Carnival rencananya akan melibatkan 1.000 orang, yang 300 orang diantaranya adalah warga negara asing.
Kementerian Pariwisata sebelumnya memperkirakan akan ada 2.500 orang wisatawan mancanegara dan 100.000 wisatawan nusantara yang mendatangi Jakarta-Bandung selama penyelenggaraan Konfrensi Asia Afrika (KAA).
Bandung menjadi kota yang paling diuntungkan dengan penyelenggaraan KAA. Pasalnya akan ada 2.500 wisatawan mancanegara dan 100.000 wisatawan nusantara yang mendatangi kota itu untuk mengikuti rangkaian kegiatan KAA.
“Sekitar 2.500 orang wisatawan mancanegara itu sudah termasuk para delegasi, wartawan, dan peserta parade. Makanya kalau Wali Kota Bandung mengimbau agar tidak mendatangi Bandung, saya justru menyuruh agar datang ke sana,” ucap Arief.
Arief menyebut pihaknya memperkirakan akan ada tambahan devisa sekitar Rp36 triliun dari 2.500 wisatawan mancanegara yang datang karena KAA. Jumlah tersebut masih ditambah dengan sekitar Rp100 miliar dari wisatawan nusantara yang ingin berpartisipasi merayakannya.