Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Fraksi Partai Golkar (F-PG) Ade Komarudin meminta kader Golkar hasil Munas Ancol untuk menahan diri dan tidak melakukan perombakan total terhadap kepengurusan fraksi partai itu di Senayan.
Ade Komarudin juga mengingatkan agar Kubu Agung Laksono tidak meniru Moamar Khadafi, pemimpin Libya yang akhirnya dikudeta oleh rakyatnya sendiri.
"Kan saya sudah bilang kepada teman-teman lain (kubu Agung Laksono) agar bersabar menunggu semuanya, kita tunggu keputusan hukum tetap," kata Ade di Ruang Fraksi Golkar, Kompleks Parlemen, Senin (23/3/2015).
Dia pun mengingatkan bahwa sikap ngotot dan terkesan arogan untuk dapat menduduki Fraksi Partai Golkar di Parlemen sesungguhnya tidak akan membawa hasil apa-apa.
Anggota Komisi XI DPR tersebut juga mencontohkan kasus pemerintahan Libya di era Moammar Khadafi yang karena arogansi memimpin negaranya, akhirnya dikudeta oleh rakyatnya. Sikap yang terlalu reaktif itu harusnya disadari oleh kubu Agung Laksono terkait perebutan F-PG DPR, ujarnya.
"Jangan keburu nafsu dulu kalau mau ambil kekuasaan. Harusnya mereka (kubu Agung Laksono) ambil contoh para pemimpin negara yang jatuh karena keegoisan dan ketamakannya. Mereka hendaknya belajar dari situ," ujarnya.
Menurut Ade, semua pihak, khususnya Golkar kubu Munas Ancol dapat tenang dan santai sembari menunggu putusan pengadilan. Ade mengakui pihak Munas Ancol sudah sering mengklaim telah mendapatkan pengesahaan dari Kemenkum dan HAM atas legalitas kepengurusannya.
"Kita ini sudah ke pengadilan. Tunggu lah dan bersabar sampai ada keputusan jangan ego dikedepankan," ujar Ade.
Rapat paripurna DPR hari ini berlangsung panas karena saling klaim kepemimpinan di tubuh Partai Golkar.
Ketua Fraksi Partai Golkar versi Ancol, Agus Gumiwang Kartasasmjita mengaku kecewa karena surat mengenai perombakan susunan pengurus Fraksi Partai Golkar tidak bisa dibacakan dalam sidang paripurna.