Bisnis.com, JAKARTA—KH A. Mustofa Bisri, atau kerap yang dikenal dengan Gus Mus, akan menggelar Istighosah Akbar untuk keselamatan pegunungan Kendeng dan sumber daya alam Indonesia pada 27 Maret di Rembang, Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Forum Nahdiyyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) dalam poster pengumumannya di media sosial. Selain Gus Mus, akan hadir pula Gus Yahya C. Staquf dan sejumlah alim ulama lainnya.
Istighosah Akbar itu akan digelar pada pukul 13.00 di Pondok Pesantren Roudlotul Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Acara tersebut merupakan bagian dari upaya perlawanan yang dilakukan para petani Rembang yang tengah berkonflik dengan PT Semen Indonesia Tbk, yang saat ini mendirikan pabrik di kawasan tersebut.
Pada pekan lalu, empat perempuan tani Giyem, Murtini, Ngatemi dan Sukinah datang ke Jakarta untuk bertemu sejumlah lembaga, di antaranya adalah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Mereka menolak adanya pembangunan pabrik semen yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia.
Saat ini, para perempuan dan kelompok ibu lainnya masih bertahan di dalam tenda hampir 300 hari, terkait dengan penolakan warga terhadap pabrik tersebut. "Kami harus mempertahankan pegunungan karena itu adalah surganya petani. Kami makan nasi, bukan semen," kata Sukinah.
Allisa Wahid, aktivis perempuan, mengatakan 109 mata air yang menghidupi 600.000 warga bisa hilang karena aktivitas pabrik semen tersebut. Selain mata air, kehilangan lainnya juga 49 goa, empat sungai, empat sungai bawah tanah dan fosil batuputih.
"Dulu pabrik semen masuk ke Tuban, janjinya memakmurkan warga. Sekarang, petani yang dulu sejahtera, tanah dan penghidupannya hilang, daerah banyak yang rusak. Apa sejarah akan mengulang?," kata dia melalui petisi Change.org