Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NGEMBAK NYEPI: Hari Ini Bali Berangsur Normal

Ngembak Nyepi atau sehari setelah umat Hindu menunaikan ibadah Tapa Beratha Penyepian Tahun Baru Saka 1937, Minggu, suasana Bali berangsur-angsur normal.
Seorang pemuda menerobos api sabut kelapa dalam tradisi Mesabatan Api atau perang api di Desa Petulu, Gianyar, Bali, (20/3). Tradisi setiap tahun tersebut dilakukan menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1937, keharmonisan, menyucikan alam dan sekaligus untuk memupuk persaudaraan./Antara-Nyoman Budhiana
Seorang pemuda menerobos api sabut kelapa dalam tradisi Mesabatan Api atau perang api di Desa Petulu, Gianyar, Bali, (20/3). Tradisi setiap tahun tersebut dilakukan menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1937, keharmonisan, menyucikan alam dan sekaligus untuk memupuk persaudaraan./Antara-Nyoman Budhiana

Kabar24.com, DENPASAR -- Aktivitas Pulau Dewata, Bali, hari ini Minggu (22/3/2015) dilaporkan mulai berlangsung normal.

Ngembak Nyepi atau sehari setelah umat Hindu menunaikan ibadah Tapa Beratha Penyepian Tahun Baru Saka 1937, Minggu, suasana Bali berangsur-angsur normal.

Aktivitas masyarakat hari pertama memasuki Tahun Baru Saka 1937 secara bertahap mulai normal, namun warga setempat belum melakukan kegiatan secara maksimal.

Toko-toko sepanjang jalan trotoar di Kota Denpasar dan sekitarnya masih banyak yang tutup, namun sejumlah pasar tradisional mulai dikunjungi masyarakat, meskipun jalan-jalan masih tampak lengang.

Suasana hari raya masih menyelimuti, yang kebetulan bertepatan dengan hari Minggu, sehingga perkantoran pemerintah dan swasta di Bali libur, termasuk anak-anak sekolah.

Pada Ngembak Nyepi, masyarakat saling berkunjung ke keluarga atau kerabat dekat untuk saling maaf-memaafkan (silaturahim) atau mengunjungi objek-objek wisata untuk rekreasi.

Masyarakat lainnya sudah mulai melakukan aktivitas, terlihat dari kehidupan pasar, seperti Pasar Badung dan Kumbasari yang sejak pagi hari itu sudah cukup ramai.

Sementara itu, kesibukan ekstra dilakukan tenaga kebersihan Kota Denpasar. Mereka bekerja keras menyingkirkan dan mengangkut sampah yang menumpuk di pemukiman maupun tepi jalan.

Puluhan truk pengangkut sampah sudah beroperasi sejak pagi hari dari tempat-tempat pengumpulan sampah ke tempat pembuangan akhir di kawasan Suwung, pinggiran Kota Denpasar.

Dalam rangkaian perayaan Nyepi, umat Hindu melakukan berbagai kegiatan ritual yang banyak memproduksi sampah dari bekas banten/sesaji, serta aneka bungkus makanan-minuman ketika warga melakukan malam "pengerupukan" dengan mengarak ogoh-ogoh, boneka raksasa berwajah menyeramkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper