Kabar24.com, JAKARTA - Korea Selatan dikejutkan dengan penyerangan terhadap Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan Mark Lippert, Rabu pagi, 4 Maret 2015. Lippert diserang oleh seorang pria dari arah belakang saat ia menghadiri acara sarapan pagi yang diadakan oleh Dewan Korea untuk Rehabilitasi dan Rekonsialiasi. Pipi kiri dan tangan kirinya terluka serius akibat sabetan pisau.
Saat itu juga pelakunya ditangkap polisi. Kim Ki-jong, 55 tahun, menyerang Lippert sebagai protes atas kehadiran militer AS di Korea. Kim menentang latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan yang dimulai pekan ini. "Selatan dan Korea Utara harus bersatu kembali," teriaknya seraya menyerang Lippert yang memulai tugasnya di Korea Selatan pada Oktober 2014.
Lippert saat ini dirawat di Rumah Sakit Yonsei Severance dan dalam kondisi stabil. Pemerintah AS melalui juru bicaranya mengutuk aksi kekerasan yang dialami Lippert, sahabat Presiden Barack Obama.
Seperti dikutip dari heavy.com, 4 Maret 2015, penyerangan terhadap pejabat asing bukan yang pertama dilakukan oleh Kim Ki-jong. Ia pernah melemparkan sebongkah beton ke arah Duta Besar Jepang untuk Korea Selatan pada Juli 2010. Balasannya, Kim dibui selama dua tahun.
Dari hasil penyelidikan polisi setelah penyerangan ke Duta Besar Jepang itu, Kim diketahui aktivis ultranasionalis. Kim berharap dapat semirip mungkin dengan pahlawannya, An Jung-guen, yang menembak mati Duta Besar Jepang pada 1909.
Kim juga diketahui aktif melakukan kampanye dengan kelompok yang dibentuknya untuk melindungi Pulau Dokdo yang diperebutkan oleh Korea Selatan dan Jepang.
Pada 2007, Kim pernah mencoba bunuh diri dengan membakar dirinya sebagai upayanya menuntut investigasi pemerkosaan yang terjadi pada 1998. Pemerkosaan terjadi di satu kantor di gedung Cheong Wa Dae, tempat Kim bekerja. Ia menyebut pemerkosaan itu sebagai "insiden pemerkosaan di halaman rumah kita".
Dubes AS Untuk Korsel Diserang dengan Pisau, Ini Alasan dari Pelaku
Dubes AS Untuk Korsel Diserang dengan Pisau, Ini Alasan dari Pelaku
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
17 jam yang lalu
Menakar Nasib Spektrum Frekuensi Merger FREN dan EXCL
19 jam yang lalu