Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas fiskal dan moneter India menyatakan berkomitmen menstabilkan inflasi setelah selama dua tahun terakhir bergulat dengan inflasi tinggi yang tiba-tiba melandai akibat perlemahan harga minyak dunia.
Dalam dokumen yang dipublikasikan di situs resmi Kementerian Keuangan India tercantum bahwa Kemenkeu dan Reserve bank of India (RBI) menetapkan target sebesar 4% dengan rentang maksimal sebesar ±2 persentase poin hingga 2017 mendatang.
“Komitmen otoritas fiskal dan moneter India tersebut akan mengurangi ketidakpastian perekonomian. Transparansi dan prediktabilitas kebijakan moneter merupakan suatu progres signifikan,” ungkap ekonom L&T Financial Services, Rupa Rege Nitsure di New Delhi, Senin (2/3).
Seperti diketahui, India sempat dibelit inflasi tinggi 8% selama belasan tahun terakhir, menjadi salah satu penyebab utama stagnasi pertumbuhan.
Tugas Gubernur RBI Raghuram Rajan untuk menarik India dari inflasi tinggi segera tercapai, setelah pelemahan harga minyak dunia mengerek turun inflasi ke kisaran 5%.
Pertengahan Januari lalu, Rajan tanpa sinyal memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak Mei 2013 sebesar 25 basis poin ke level 7,75%, setelah data menunjukkan inflasi terus menurun beberapa bulan terakhir.