Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Populasi Tua Jepang Mampu Mendorong Inflasi

Riset Bank for International Settlement (BIS) dan Bank of Finland menemui fakta bahwa kalangan lanjut usia yang saat ini mendominasi susunan demografis Jepang dapat mengerek inflasi negara itu.
Negara Jepang/socialtalent.co
Negara Jepang/socialtalent.co

Bisnis.com, JAKARTA--Riset Bank for International Settlement (BIS) dan Bank of Finland menemui fakta bahwa kalangan lanjut usia yang saat ini mendominasi susunan demografis Jepang dapat mengerek inflasi negara itu.

Hal tersebut bertentangan dengan apa yang selama ini menjadi pandangan bank sentral Jepang mengenai tingginya populasi usia 50 tahun ke atas yang menjadi penyebab utama rendahnya belanja domestik Negeri Sakura.

“Kami menemukan fakta populasi tua Jepang dapat mengangkat angka inflasi bukan justru menurunkannya seperti yang selama ini diyakini karena mereka mengonsumsi lebih dari yang dapat mereka produksi,” ungkap studi yang dipimpin oleh Mikael Juselius dan Elod Takats, Rabu (11/2/2015).

Juselius-Takats juga menyampaikan tingginya tingkat populasi tua juga akan membantu efektivitas kebjiakan moneter longgar yang diimplementasi Jepang. Hal yang sama juga akan terjdi di sejumlah negar ayang angka populasi tuanya meningkat seperti Yunani, Italia, Korea Selatan, dan Spanyol.

Seperti diketahui, Jepang telah terperangkap dalam deflasi selalam 16 tahun terakhir terdampak terutama oleh perlemahan belanja domestik. Belanja rumah tangga kian terhempas setelah Perdana Menteri Shinzo Abe menaikkan pajak penjualan 3 persentase poin menjadi 8% April 2014 lalu.

Kenaikan pajak penjualan juga menjadi penyebab utama terkontraksi dalamnya pertumbuhan Jepang masing-masing anjlok 7,3% dan 1,9% pada kuartal kedua dan ketiga tahun lalu.

Adapun, pandangan mengenai populasi lanjut usia yang menjadi salah satu penyebab deflasi Jepang pertama kali dicetuskan oleh bekas Gubernur BoJ Masaaki Shirakawa. Menurutnya, pendapatan riil masyarakat menurun seiring peningkatan jumlah populasi tua. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper