Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Pangkas Rasio Persyaratan Cadangan Bank

Setelah kerap mendapat rekomendasi dari pada ekonom dan analis, Peoples Bank of China (PBoC) mengejutkan pasar dengan memangkas rasio persyaratan cadangan bank (reserve requirement ratios/RRR) 50 basis poin menjadi 19,5%, pemangkasan pertama dalam 2,5 tahun terakhir.

Kabar24.com, BEIJING – Setelah kerap mendapat rekomendasi dari pada ekonom dan analis, People’s Bank of China (PBoC) mengejutkan pasar dengan memangkas rasio persyaratan cadangan bank (reserve requirement ratios/RRR) 50 basis poin menjadi 19,5%, pemangkasan pertama dalam 2,5 tahun terakhir.

Pemangkasan RRR ini mengukuhkan Negeri Tembo Raksasa yang selama ini mengimplementasikan rezim ketat mulai melunakkan kebijakan moneternya. China menyuntikkan likuiditas ke perekonomian yang tumbuh pada laju paling lambatnya dalam 24 tahun pada 2014 lalu.

Ekonom senior Minsheng Bank, Wen Bin menyampaikan meski tidak pernah diutarakan secara langsung oleh PBoC, pemangkasan RRR ini sejalan dengan ekspektasi pasar. Apalagi, data yang dipublikasikan Selasa (3/2) menunjukkan aliran dana keluar (capital outflow) China mencapai level tertingginya tahun lalu.

“Capital outflow dan depresiasi yuan telah menyebabkan penjualan mata uang tersebut besar-besaran beberapa bulan terakhir. Upaya yang dilakukan bank sentral sebelumnya belum menunjukkan hasil,” ungkap Wen Bin di Beijing, Rabu (4/2) malam.

Wen Bin merujuk pada beberapa upaya pelonggaran moneter yang diimplementasikan bank sentral termasuk tiga kali penyuntikan likuiditas ke bank-bank pada September-Oktober 2014 dan Januari 2015, dan pemangkasan suku bunga 40 basis poin menjadi 5,6% pada November lalu.

Adapun, Selasa lalu State Administration of Foreign Exchange (SAFE) mengumumkan China mengalami capital outflow terbesar sejak 1998 atau 17 tahun lalu.

Pada situs resminya SAFE mengungkapkan aliran dana keluar mencapai level tinggi karena banyak perusahaan negara itu yang meningkatkan investasinya di luar negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper