Kabar24.com, MANADO -- Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara mengumumkan Kota Manado mencatatkan deflasi sebesar 0,71% pada Januari 2015, yang dipengaruhi oleh menurunnya harga cabai rawit.
Laju inflasi tahun kalender 2015 sebesar 0,71%, sedangkan inflasi secara year on year hingga Januari 2015 mencapai 7,75%.
Kepala BPS Sulut Faizal Anwar mengatakan deflasi yang terjadi lebih banyak ditentukan oleh barang-barang yang menjadi kebutuhan pokok warga.
Di Manado, hal yang paling berpengaruh terhadap inflasi adalah cabai rawit merah atau rica.
Pada Januari 2015, terjadi penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebanyak 2,29%, yang dipengaruhi oleh menurunnya harga cabai rawit, cabai merah, kangkung, daun bawang, dan daun singkong.
“Cabai rawit merupakan penyumbang utama deflasi dengan nilai 1,03%,” ujarnya, Senin (2/2/2015).
Kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga mencatatkan deflasi sebesar 4,30% pada Januari 2015.
Pada periode yang sama, kelompok makanan jadi termasuk minuman, rokok, dan tembakau, justru mencatatkan inflasi sebesar 1,28%.
Kelompok makanan jadi tetap menyumbang inflasi meskipun kelompok bahan bakar dan transportasi mencatatkan deflasi.
Selain makanan jadi, kelompok pengeluaran yang mencatatkan inflasi di Manado adalah perumahan, sandang, kesehatan, dan pendidikan dengan nilai masing-masing 0,95%, 0,45%, o,45%, dan 0,05%.
Adapun, barang-barang yang paling dominan menyumbang inflasi adalah tindarung, bawang merah, bahan baku rumah tangga, mie, kayu balok, seng, beras, cakalang, lemon, dan bawang putih.
Sedangkan peyumbang deflasi terbesar meliputi cabai rawit, bensin, cabai merah, angkutan dalam kota, kendaraan cadter, semen, kangkung, angkutan udara, daun bawang, dan daun singkong.