Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Jajaki Ekspor Hortikultura ke 3 Negara

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serius menjajaki tiga negara besar di dunia untuk pengembangan ekspor produk holtikultura dari wilayah ini.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Kabar24.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serius menjajaki tiga negara besar di dunia untuk pengembangan ekspor produk holtikultura dari wilayah ini.

Tiga negara yang dibidik untuk pasar ekspor holtikultura tahun ini antara lain Abu Dhabi Uni Emirat Arab, Hongkong dan Malaysia.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Jateng Sumantri mengatakan beberapa komoditas holtikultura Jateng yang diekspor antara lain melon, pepaya California, salak, buncis Perancis, lobak, seladri, bawang daun, cabai besar, cabai hijau dan lainnya.

Selama ini, ujarnya, negara tujuan ekspor meliputi Tiongkok, Taiwan dan Singapura.

“Porsi ekspor terbesar yakni Singapura. Maka dari itu, tahun ini kami fokus menjajaki pasar baru di tiga negara,” papar Sumantri kepada Bisnis, Jumat (30/1).

Selain membidik pasar baru, Pemprov Jateng menargetkan peningkatan ekspor tahun ini 5% dibandingkan tahun sebelumnya diangka 1.352,65 ton. Besaran target kenaikan ekspor produk holtikultura mengingat beberapa negara lain membutuhkan produkn holtikultura dari Indonesia.

Adapun komoditas produk sayur dan buah di Jateng berkontribusi 10% untuk kebutuhan pasar ekspor Singapura yang mencapai 400.000 ton dengan total nilai Rp6,5 triliun.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jateng Suryo Banendero mengatakan Indonesia saat ini hanya mampu memasok 8,2% dari total kebutuhan sayur dan buah ke Singapura.

Menurutnya, perkiraan kebutuhan sayur dan buah di Singapura mencapai 400.000 ton per tahun dengan estimasi pendatang baru sebanyak 13 juta orang pertahun.

Suryo optimis ekspor holtikultura berkontribusi 10% atau 400 ton per tahun untuk diekspor ke Singapura. Dia berpendapat peluang pasar buah dan sayur di Singapura melonjak sejak adanya kesepakatan pemerintah Indonesia dan Singapura pada 2010 yang hasil akhirnya dibentuk Indonesia – Singapore Agribusiness Working Group (AWG).

Menurutnya, target peningkatan volume ekspor sayuran dan buah Indonesia ke Singapura 20% per tahun. Hal itu didasari dengan konsumsi sayur dan buah di Singapura mencapai 100 kilogram/ tahun/ orang.

“Singapura sebagai benchmark sayur dan buah untuk ekspor. Turis ke Singapura pada 2011 sebanyak 12 juta orang. Letak geografis Indonesia–Singapura dekat,” paparnya.

Selain itu, kata dia, Indonesia memiliki peluang untuk memasarkan produk pertanian primer atau segar maupun olahannya di Tiongkok. Suryo mengatakan permintaan manggis dan salak cukup tinggi di Tiongkok. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper