Bisnis.com, TANGSEL -- Pengguna jasa perparkiran sepeda motor di stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan mengeluhkan minimnya fasilitas pengamanan.
Area parkir motor di stasiun dekat permukiman Bintaro Jaya itu hanya berupa pelataran yang dibatasi tali plastik tanpa peneduh dari panas dan hujuan.
Sholeh, pelanggan Kereta Rel Listrik Commuter Line, mengatakan setiap hari kerja memarkir motornya di setasiun Pondok Ranji dengan risiko jok motornya cepat rusak karena kepanasan dan kehujanan.
“Seharusnya bisa dibuat peneduh untuk motor, atau setidaknya tempat menitipkan helm dan jaket, karena saya sering melihat orang yang jaketnya basah,” katanya, Kamis (29/1/2015).
Menurutnya, dana yang dihimpun pihak stasiun cukup besar dari sepeda motor yang diparkir mencapai lebih dari 100 unit per hari dengan tarif Rp6.000 per unit per hari.
Sebenarnya penghasilan dari jasa perparkiran sepeda motor itu sebagian bisa digunakan untuk membangun atap di area parkir kendaraan roda dua tersebut.
“Kalau tidak memungkinkan membuat atap, lebih baik dibangun tempat khusus untuk penitipan helm dan jaket. Bahkan untuk titip helm dan jaket dipungut bayaran sebesar Rp1.000 pun kami tidak keberatan,” ujarnya.
Dia menjelaskan pengguna KRL Commuter Line diperkirakan cenderung terus meningkat karena kondisi jalan raya yang semakin macet sehingga orang enggan menggunakan mobil pribadinya untuk ke tempat kerja.
Sementrara itu Santosa, petugas perparkiran stasiun Pondok Ranji, mengatakan kondisi areal parkir sepeda motor itu sifatnya sementara karena ada rencana untuk dibuat atap sehingga kendaraan tersebut tidak kepanasan dan kehujanan lagi.